7.5 C
New York
Friday, March 29, 2024

Filipina Tutup Gereja Dan Batasi Perjalanan Akibat Lonjakan Covid-19

Manila, MISTAR.ID

Lonjakan kasus harian Covid-19 di Filipina mencapai angka 7 ribu selama tiga hari berturut-turut. Akibatnya, Filipina kembali melakukan pembatasan Covid-19 secara ketat dengan menutup gereja-gereja di Manila, makan di dalam restoran dilarang, dan perjalanan di luar ibu kota Filipina dibatasi secara ketat di bawah pembatasan terbaru Covid-19.

Aturan yang diumumkan pada Minggu, (21/3/21) bertujuan untuk meredam lonjakan infeksi Covid-19 di seantero Filipina. Jumlah kasus harian Covid-19 di Filipina melampaui 7.000 selama tiga hari berturut-turut, yang merupakan angka tertinggi sejak awal pandemi.

Lonjakan ini membuat total infeksi Covid-19 di Filipina melampaui 664 ribu. Sekitar separuh dari total kasus aktif Covid-19 di Filipina berada di Metro Manila, kawasan ibu kota yang dihuni sekitar 12 juta penduduk.

Baca juga: Filipina Pecah Rekor Kasus Covid-19 Sejak Lockdown Dibuka

“Kami mempunyai dua tujuan yaitu mengurangi transmisi virus di Metro Manila dan mencegah penyebarannya, terutama terkait varian-varian terbaru, di luar Metro Manila,” kata juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, dilansir dari laman media, Senin (22/3/21).

Aturan terbaru berlangsung selama dua pekan mulai Senin ini dan juga berlaku bagi provinsi Rizal, Cavite, Laguna, dan Bulacan. Transportasi publik akan tetap beroperasi, dan para pekerja juga boleh bepergian demi mencegah memburuknya perekonomian negara yang terhantam aturan penguncian (lockdown) sepanjang tahun lalu.

Perjalanan non-esensial dari dan menuju wilayah yang telah ditetapkan pemerintah dilarang untuk dilakukan. Hal ini merupakan pukulan telak bagi operator pariwisata yang hendak memulai kembali operasional mereka menjelang libur Paskah.

Baca juga: Pelajar Filipina Tidak Diizinkan Kembali Ke Sekolah Sampai Vaksin Covid-19 Ditemukan

“Kami tahu masyarakat berencana menghabiskan liburan di Pekan Suci. Tapi jika kami mengizinkan perjalanan saat ini, maka varian-varian baru dapat menyebar dengan cepat di berbagai wilayah di Filipina,” tutur Roque.

Lonjakan kasus Covid-19 di Filipina disebut sejumlah pihak diakibatkan lemahnya kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan serta kemunculan beberapa varian baru Covid-19. Meski tidak terlalu mematikan, varian baru Covid-19 diyakini jauh lebih menular dibanding versi aslinya. (medcom/hm09)

Related Articles

Latest Articles