28.7 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Eks Presiden China ‘Diseret’ Keluar dari Kongres Partai Komunis China

Jakarta, MISTAR.ID

Mantan pemimpin tertinggi China, Hu Jintao, tiba-tiba dibawa keluar saat upacara penutupan Kongres Partai Komunis China, Sabtu (22/10/22).

Menurut video yang merekam kongres itu, Hu tengah duduk di sebelah Presiden China Xi Jinping. Kemudian dua orang mendekati dia.

Dilansir dari CNN, Minggu (23/10/22), dalam rekaman tersebut Hu sempat berbicara kepada kedua orang itu, dan Hu tampak enggan untuk keluar. Namun, pada akhirnya dia dibawa keluar.

Pria 79 tahun itu dikawal oleh dua pria dari tempat duduknya, dengan anggota staf memegang lengannya, sementara anggota partai lain yang duduk di belakang meja utama melihat kejadian tersebut. Alasan pasti seputar dibawa keluarnya Hu masih belum diketahui hingga saat ini.

Baca juga:Heboh! Presiden China Xi Jinping Dikabarkan Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah

Dalam perjalanan keluar, Hu terlihat berhenti sejenak dan tampak mengatakan sesuatu kepada Xi, lalu menepuk pundak Perdana Menteri Li Keqiang.

Baik Xi maupun Li tampak mengangguk. Tidak diketahui pasti apa yang dikatakan Xi sebagai balasan.

Pada satu momen, ketika Hu masih duduk, Xi tampak meletakkan tangannya di atas sebuah dokumen yang berusaha diraih Hu, seolah mencegahnya untuk mengambil dokumen tersebut.

Sementara itu di tempat lain, setelah Hu berdiri dan tampaknya memprotes kedua pria itu sebelum keluar, Li Zhanshu muncul untuk mencoba bangkit dari tempat duduknya, tetapi dicegah dengan ditarik jasnya oleh sesama anggota Komite Tetap Politbiro, Wang.

Hu, yang pensiun pada tahun 2013, dalam beberapa tahun terakhir memang terlihat dalam keadaan kesehatan yang semakin lemah.

Baca juga:Ini Agenda Pamungkas Kongres Partai Komunis China

Karena tertutupnya politik elit China, partai tersebut tidak mungkin memberikan penjelasan publik tentang kepergian Hu yang tiba-tiba.

Momen ini belum pernah dilaporkan di mana pun di media Tiongkok, atau dibahas di media sosial Tiongkok, di mana percakapan semacam itu sangat dibatasi. Tapi itu telah memicu spekulasi di luar negeri. (cnbc/hm06)

Related Articles

Latest Articles