London, MISTAR.ID
Sebuah studi baru menemukan bahwa virus korona dapat menyebar saat berbicara. Hal ini menjelaskan bagaimana virus ini menyebar bahkan sebelum orang mengalami batuk. Ketika berbicara, kita memproduksi ribuan droplet (tetesan) kecil dari mulut.
Para peneliti mendeteksi SARS-CoV-2 pada droplet dari orang yang terinfeksi. Subjek yang diuji adalah mereka yang tidak menunjukkan gejala Covid-19. Mikrodoplet terebut bertahan di permuakaan udara selam 8-14 menit di ruangan tertutup.
Untuk mengetahui jika partikel virus itu ada di droplet orang yang sedang berbicara pada percakapan normal, para peneliti meminta kepada sukarelawan untuk mengulangi kata “jagalah kesehatan” di dalam sebuah kotak tertutup. Bagian dalam kotak tersebut diberi warna hitam dan disorot dengan sinar laser hijau untuk melacak pemuncratan doplet. Hasilnya menunjukkan bahwa berbicara dapat memproduksi 2,600 droplet per detik. Berbicara dengan nyaring dapat memberikan kuantitas pemuncratan droplet yang lebih luas.
Berdasarkan estimasi itu, mereka mengkalkulasikan bahwa berbicara nyaring selama 1 menit dapat menghasilkan sekitar 1.000 droplet yang mengandung virus dari orang yang tidak menunjukkan gejala Covid-19. Dan droplet tersebut dapat bertahan bingga 14 menit.
Dengan ini diketahui bahwa seseorang tidak perlu untuk batuk atau bersin untuk menularkan virus pernafasan seperti virus korona, berbicara sajapun berpotensi menularkan.
Penelitian belum bisa memastikan jika doplet dari berbicara lebih bisa menginfeksi daripada doplet yang dihasilkan dari batuk. Juga belum terlalu jelas seberapa banyak partikel yang dihirup oleh seseorang sehingga terinfeksi.
Ruangan tertutup dengan ventilasi buruk lebih beresiko dibanding ruangan terbuka.
Seseorang yang sedang batuk bisa memproduksi sekitar 3,000 droplet , sedangkan ketika bersin ada sekitar 40,000 droplet. Droplet inilah yang dapat bertahan di permukaaan seperti gagang pintu. Orang yang belum terinfeksi yang menyentuh ggang pintu tersebut berpotensi terinfeksi.
Untuk menghindari tranmisi Covid-19 melalui percakapan ataupun bernafas, informasi tentang pergerakan doplet di linkungan yang berbeda dan situasi sekitar sangatlah penting.
Sumber: Hashen Al-Ghaili
Pewarta: J. A
Editor : hm06
