15.9 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Diplomat Asing Eksodus Dari Korut Akibat Kelangkaan Pangan

Pyongyang, MISTAR.ID

Kekurangan bahan pangan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan di ibukota Korea Utara, Pyong Yang dinilai telah mencapai level krisis. Terbuktinya dengan eksodusnya sejumlah besar diplomat asing secara serentak dari Korea Utara.

Hal ini diungkap Kedutaan Besar Rusia melalui pesan di Facebook dan melaporkan eksodus diplomat asing telah terjadi dan hanya menyisakan hanya 290 warga asing yang masih bertahan di negeri komunis tersebut.

“Mereka yang meninggalkan ibu kota bisa dipahami,” tulisnya. “Hampir tidak ada yang betah menghadapi pembatasan total yang sangat restriktif, kelangkaan akut sejumlah barang pokok, termasuk obat-obatan, dan minimnya kesempatan mendapat perawatan kesehatan yang layak.”

Baca juga: Malaysia Beri Korut Waktu 48 Jam Tutup Kedubes

Pemerintah Korut menutup perbatasan untuk menghadang wabah corona dan melarang perjalanan internasional. Mobilitas penduduk di dalam negeri juga dibatasi. Saat ini hanya sembilan duta besar asing dan empat diplomat senior yang masih bertahan di Pyongyang. Sebagian besar kedutaan sudah mengurangi jumlah staf sebanyak mungkin, tulis Kedubes Rusia lagi.

Inggris, Brazil, Jerman, dan sejumlah negara lain dikabarkan sudah mengunci gerbang kedutaan. Sementara pegawai organisasi bantuan internasional sudah lebih dulu pulang ke negaranya masing-masing.

“Satu hal yang jelas – sayangnya, kelompok yang terakhir meninggalkan negara ini tidak akan menjadi yang terakhir. Eksodus warga asing akan terus berlanjut,” imbuh perwakilan Rusia.

Bulan lalu, diplomat Rusia membawa keluarganya menggunakan troli rel yang digerakkan secara manual dengan tangan untuk melintasi perbatasan. Pembatasan di Korut ikut melumpuhkan transportasi dari dan ke luar negeri.

“Karena perbatasan ditutup selama lebih dari setahun dan lalu lintas penumpang telah dihentikan, membutuhkan perjalanan yang panjang dan sulit untuk kembali pulang,” tulis Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah postingan di media sosial seperti dikutip dari media (26/2/21).

Baca juga: Ketahuan Nonton Film Panas, Remaja Berserta Keluarganya di Korut Dibuang ke Desa

Para diplomat dikabarkan mendorong troli lebih dari 1 kilometer, melintasi Sungai Tumen yang memisahkan Rusia dan Korea Utara. Dalam sebuah laporan yang dirilis bulan lalu, Human Rights Watch melaporkan perdagangan antara Korut dan China anjlok sebanyak 80%. Akibatnya impor bahan pangan dan obat-obatan menyusut ke titik nol tahun lalu.

Akibatnya warga kini kesulitan membeli makanan, sabun, pasta gigi atau bahkan baterai. Sejauh ini Pyongyang menepis kabar adanya kasus penularan virus corona di negaranya. Namun, analis asing meyakini wabah sudah menjalar, terutama di kalangan militer dan di kota-kota di perbatasan.

Pekan lalu enam pasukan penjaga perbatasan Korut membelot ke Cina lantaran mengalami “kelaparan dan keletihan,” lapor media. Meski pembelotan bukan hal langka di Korea Utara, aksi melintasi perbatasan secara ilegal oleh sekelompok orang tergolong jarang terjadi. (liputan6/hm09)

Related Articles

Latest Articles