13.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Diklaim Sebagai Otak Teror, Semua Warga AS Akan Diusir Dari Iran Dan Suriah

Teheran, MISTAR.ID
Semua warga AS akan diusir dari Irak dan Suriah. Hal ini ditegaskan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei saat mengeluarkan pernyataannya bernada provokatif ke Amerika Serikat (AS).

Menurut Khamenei, tindakan AS di sejumlah negara di kawasan tersebut telah menyebabkan kebencian ke warganya. Termasuk di negara yang selama ini menjadi sekutu AS di Arab.

“Warga Amerika tidak akan tinggal di Irak dan Suriah, dan akan diusir,” katanya, Minggu (17/5/20). “Bahkan, para pemimpin beberapa sekutu Amerika, membenci negarawan dan pemerintah Amerika. Mereka tidak mempercayai AS,” jelasnya.

Ia pun menyebut AS sebagai ‘penghasut perang’. Di mana negara tersebut diklaimnya sebagai otak teror di sejumlah negara.

Hubungan AS dan Iran kembali memanas sejak 2018, saat Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian damai nuklir Iran JCPOA. Padahal, hubungan keduanya sempat mesra sebelumnya karena dibekukannya sanksi ke Teheran.

Trump menyebut JCPOA sebagai kesepakatan terburuk yang pernah ada. Ia pun menjatuhkan sanksi ekonomi, sehingga Iran mengalami kesulitan ekonomi termasuk dalam menjual minyaknya ke luar.

Puncaknya kedua negara terlibat saling serang pada awal 2020 lalu. Ini terjadi saat AS menyerang seorang jenderal Iran, Qasem Soleimani hingga tewas, dan dibalas Iran dengan tembakan rudal di pangkalan militer Paman Sam di Irak.

Bulan lalu, kapal militer Iran dan AS juga terjebak insiden di Teluk. Sebanyak 11 kapal militer Iran mengepung 6 kapal perang AS. Ini membuat Trump melontarkan ancaman terbaru. Ia meminta tentaranya menembak Iran jika hal tersebut terjadi lagi.

Ketegangan antara AS-Iran biasanya mempengaruhi harga minyak. Sebelumnya, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) yang sempat minus di bulan lalu, terkerek naik karena ketegangan keduanya.

Sumber: CNBCIndonesia
Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles