Teheran, MISTAR.ID
Selama tiga hari berturut-turut, otoritas kesehatan Iran melaporkan ada lebih dari 100 kematian baru akibat Covid-19 di negeri itu per harinya.
Sejak dilaporkan pertama kali pada 19 Februari, Iran menjadi negara dengan kasus kematian tertinggi di Timur Tengah. Sejak mencatat tingkat kematian terendah di awal Mei lalu, peningkatan terjadi beberapa pekan terakhir.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran Sima Sadat Lari mengatakan, 116 orang dilaporkan meninggal karena Covid-19 kemarin. Ini membuat total kematian menjadi 9.623. Namun ini bukan gelombang kedua Covid-19. Puncak penyakit, kata pejabat setempat, memang belum berlalu, Minggu (21/6/20).
“Kita belum sepenuhnya mengalami (puncak) gelombang pertama,” kata Menteri Kesehatan Said Namaki. Iran tidak memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) total. Negara ini hanya menutup sekolah, membatalkan acara publik dan melarang arus mobilitas di 31 provinsi negara itu per Maret lalu.
Baca Juga:Di Iran Kasus Corona Lampaui 200 Ribu
Namun pada April, Iran sudah melakukan pelonggaran pembatasan sosial. Sebanyak 4 provinsi yakni, Khuzestan, Hormozgan, Kermanshah, dan Azerbaijan Timur, menjadi zona merah dengan level tertinggi di negara itu.
Sementara itu, dalam sehari kemarin ada 2.368 kasus baru. Sebanyak total 204.952 kasus ada di negara itu. Iran masih bertengger di 10 besar negara dengan kasus terbanyak di dunia. Saat ini, dari data Worldometers, ada 9 juta orang di dunia terinfeksi corona.(cnbcindonesia/hm10)
