7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Demi Idul Adha, Bangladesh Cabut Lockdown

Jakarta, MISTAR.ID

Kebijakan lockdown nasional selama delapan hari sejak Kamis (15/07) pekan lalu telah dicabut pemerintah Bangladesh demi bisa merayakan rangkaian Hari Raya Idul Adha yang akan berlangsung Selasa (20/7) hingga Kamis (22/7) mendatang.

Dicabutnya aturan lockdown ini pun mendapat tentangan dari pakar kesehatan bahwa hal tersebut berpotensi memperburuk keadaan dan mendorong gelombang Covid-19 lanjutan. Bangladesh tengah berjuang menekan penyebaran virus corona varian Delta yang sangat menular yang pertama kali terdeteksi di negara tetangga India tersebut.

“Sudah ada kelangkaan kapasitas tempat tidur, ICU, sementara tenaga kesehatan kita juga kelelahan. Jadi jika situasi memburuk dan lebih banyak pasien datang ke rumah sakit, akan menjadi hampir mustahil untuk mengatasi krisis,” kata Be-Nazir Ahmed, pakar kesehatan masyarakat dan mantan kepala direktorat kesehatan pemerintah.

Baca Juga:Bangladesh Pesan 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Pemerintah mengklaim dengan dicabutnya semua pembatasan dapat memberikan kesempatan bagi warga untuk memperingati Hari Raya Idul Adha dan memutar roda perekonomian.

Mohammed Nijam, seorang pegawai konstruksi yang kini tengah menganggur, memanfaatkan dicabutnya kebijakan lockdown untuk meninggalkan ibu kota Bangladesh dengan menaiki kapal feri. Dirinya memilih menanggung risiko terinfeksi Covid-19 ketimbang tetap tinggal di Dhaka saat lockdown kembali diberlakukan.

“Saya harus membayar sewa setiap bulan meski saya tidak bekerja. Saya lebih memilih kembali ke kampung halaman dan menjalani kehidupan sebagai mana Tuhan menghendaki,” kata Nijam dikutip dari kantor berita AP, Senin (19/7).

Baca Juga:Kebakaran Pabrik Makanan di Bangladesh Tewaskan 52 Orang

Meski lockdown telah diberlakukan, kasus COVID-19 di Bangladesh terus meningkat. Rata-rata kasus baru harian berkisar di angka 11.000 kasus dan setiap hari sedikitnya 200 orang meninggal dunia. Tercatat ada 1.758 kasus baru dan 225 kasus kematian pada hari Minggu (18/7).

Menteri Negara Administrasi Publik, Farhad Hossain mengatakan pada Sabtu (17/7) bahwa pencabutan lockdown diperlukan untuk memudahkan jalannya aktivitas ekonomi jelang Idul Adha. Jalan-jalan pun kembali macet, pasar dan mal dipenuhi orang yang berbelanja.

“Karena pemerintah telah melonggarkan situasi selama beberapa hari, kami akan pergi ke pasar untuk membeli barang-barang yang diperlukan. Kami mencoba untuk mengikuti pedoman kesehatan,” ujar Shah Alam, salah seorang warga yang hendak pergi ke Pasar Baru Dhaka. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles