12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

China Sedikit Lagi Berhasil Temukan Vaksin Corona

Beijing, MISTAR.ID

Peneliti di Universitas Fudan dan Jiao Tong mengembangkan kandidat vaksin mRNA yang memperlihatkan bagaimana sel membangun protein.

Para peneliti di dua universitas China melaporkan munculnya respons imun yang kuat pada uji coba vaksin corona terhadap hewan.

Menurut para ilmuwan itu, struktur protein berbentuk paku pada permukaan virus corona membuat patogen itu bisa mengikat dan menyerang sel tubuh manusia.

Vaksin mRNA dirancang untuk memancing serangan protein virus corona itu dan memicu respons imun tiap kali ada protein berbentuk serupa yang datang menyerang.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di server bioRvix pada 15 Mei lalu, para peneliti mengatakan mereka menyuntikkan satu dosis kandidat vaksin bernama ShaCoVacc, kepada seekor tikus dan dua pekan setelah pengamatan terlihat ada antibodi yang muncul.

“Hasil ini mendukung pengembangan ShaCoVacc sebagai kandidat vaksin untuk Covid-19,” tulis para peneliti seperti dilansir laman South China Morning Post, Kamis (21/5/20).

“Penelitian kami memberikan platform bagi vaksin baru dengan simulasi permukaan protein virus corona dan asam nukleat, memadukan fitur dari vaksin yang tidak aktif dan mRNA.”

Pada uji coba itu tidak ada efek turunnya berat badan yang disebabkan ShaCoVacc setelah vaksinasi. Itu menandakan tidak ada dampak keracunan, kata para peneliti.

Cai Yujia, peneliti di Pusat Sistem Biomedis Shanghai, mengatakan jika mereka bisa menemukan rekanan untuk mengembangkan vaksin ini maka tim peneliti membutuhkan tiga atau empat bulan lalu untuk melakukan pra-penelitian klinis sebelum uji coba ke manusia.

“Ini adalah penelitian akademis dan kami sedang menjalin kontak dengan sejumlah perusahaan farmasi untuk kemungkinan pengembangan vaksin,” kata Cai.

Berbagai laboratorium di seluruh dunia kini berpacu dengan waktu untuk mengembangkan sebuah vaksin untuk virus corona yang kini sudah menjangkiti lebih dari lima juta orang dan merenggut 330.000 jiwa.

Epidemiolog Maria Van Kerkhove dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) Rabu lalu mengatakan, pihaknya sudah memetakan lebih dari 120 kandidat vaksin, sebagian dari mereka sudah memasuki tahap evaluasi klinis.

Pekan lalu laboratorium Moderna yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat, melaporkan hasil uji coba yang menggembirakan untuk vaksin mRNA yang dikembangkan berkerja sama dengan Institut nasional untuk Penyakit Menular dan Alergi.

Laboratorium CanSino Biologics yang berbasis di Tianjin dan tengah melakukan uji coba ke manusia tahap kedua untuk vaksin corona di China kini sudah mendapat izin dari Health Canada untuk melanjutkan uji coba di sana.

Empat vaksin yang dikembangkan perusahaan dan institusi China juga kini sudah memasuki tahap uji coba ke manusia.(merdeka/hm03)

Related Articles

Latest Articles