12.3 C
New York
Friday, April 19, 2024

China Lockdown Kota Lagi

Beijing, MISTAR.ID

China kembali mengunci sebuah kota di perbatasan Myanmar. Bahkan tes massal akan dilakukan bagi warga kota tersebut, Selasa (15/9/20).

Kota itu bernama Ruili, di provinsi Yunnan barat. Itu adalah titik penyeberangan perbatasan darat utama dengan negara tetangga Myanmar.

Pejabat kota mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penduduk diberitahu untuk tinggal di rumah. Bisnis telah ditutup kecuali supermarket, apotek dan pasar makanan.

Orang-orang dilarang memasuki atau meninggalkan kota mulai Senin malam. Corona dikatakan diimpor dari Myanmar oleh imigran ilegal.

Baca Juga:China tidak Butuh Vaksinasi Berskala Besar, Tapi Waspadai Dampak ADE

Wakil Walikota Ruili, Yang Bianqiang, mengatakan pada konferensi pers mengatakan sudah memulangkan mereka yang tidak dapat diverifikasi waktu kedatangan ke China.

“Mereka tidak memiliki tempat tinggal tetap dan tidak memiliki tempat tetap untuk bekerja,” katanya dikutip dari AFP.

China sebagian besar telah mengendalikan penyebaran virus melalui serangkaian pembatasan perjalanan dan penguncian ketat. Dimulai dengan pusat kota Wuhan, tempat virus pertama kali muncul akhir tahun lalu.

Namun, ada sejumlah wabah lokal dalam beberapa bulan terakhir termasuk di ibu kota Beijing. Perbatasan negara tetap tertutup untuk sebagian besar orang asing.

Per Selasa ini, China melaporkan ada tujuh kasus baru Covid-19. Semuanya merupakan imported case.

Baca Juga:Kelemahan Vaksin Covid-19 Buatan China dan Rusia Ditemukan

Sebelumnya China pekan lalu menggelar perayaan “kemenangan” atas corona. Presiden Xi Jinping memberi sejumlah penghargaan pada orang-orang yang berjasa melawan corona di negara itu.

Kota Wuhan pusat corona juga sudah membuat acara hiburan, mulai dari konser hingga pesta kolam renang. China menilai ini bukti kalau niat keras mereka menghalau corona membuahkan hasil.

Myanmar adalah bagian penting dari pembiayaan Belt and Road Initiative China. Kedua negara terikat pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai US $ 8,9 miliar dari Yunnan ke barat Myanmar.(cnbcindonsia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles