8.3 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Cari Suaka Ke Turki, Gelombang Pengungsian Warga Afghanistan Tempuh Jalur Darat

Kabul, MISTAR.ID

Gelombang pengungsian warga Afghanistan untuk meninggalkan negaranya terus meningkat setelah Taliban menguasai negara tersebut. Bahkan sejumlah warga nekat menempuh jalur darat untuk mencari suaka ke negara Turki.

Saat ini Taliban membatasi akses menuju bandara di Kabul. Hal ini dilakukan untuk mencegah warga kabur dari Afghanistan. Warga Afghanistan meminta agar Amerika Serikat mempermudah akses agar mereka bisa mengungsi.

Ada banyak warga yang memutuskan mengungsi melintasi Iran menuju Turki melalui jalur darat karena akses bandara di batasi. Akibatnya banyak sejumlah pengungsi ilegal sampai jatuh sakit dan tidak memiliki akses kesehatan.

Baca juga: Ditangkap! Gubernur Perempuan Afghanistan Penentang Taliban

Kota Tatvan, Turki menjadi salah satu destinasi arus pengungsian dari warga Afghanistan saat ini.

Sementara itu, Taliban meminta para imam Afghanistan untuk mendesak persatuan warga. Desakan disampaikan saat mereka mengadakan Salat Jumat pertama sejak kelompok itu menguasai Afghanistan.

Protes pengambilalihan menyebar ke lebih banyak kota di negara itu, termasuk Ibu Kota Kabul.

Beberapa orang tewas ketika militan Taliban menembaki kerumunan di kota timur Asadabad. Saksi mata melaporkan adanya tembakan di dekat demo di Kabul.

“Sepertinya tembakan ke udara yang dilakukan Taliban,” tutur saksi mata itu, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 20 Agustus 2021.

Pada perayaan hari kemerdekaan Afghanistan kemarin, warga sipil baik itu pria maupun wanita di Kabul mengibarkan bendera nasional hitam, merah, dan hijau.

“Bendera kami, identitas kami,” teriak mereka.

Protes juga terjadi di beberapa tempat lain. Media lokal melaporkan, warga merobek bendera putih Taliban.

Kelompok itu tidak segera menjawab permintaan komentar terkait demo tersebut.

Taliban menaklukkan Afghanistan dengan kecepatan kilat ketika pasukan asing mundur dari negara tersebut. Para pemimpin Afghanistan terkejut dengan pergerakan cepat dan meninggalkan kekuasaan mereka untuk melarikan diri.

Taliban mendesak persatuan jelang salat Jumat. Mereka meminta semua imam membujuk warga untuk tidak meninggalkan negara itu.

Baca juga: Amrullah Saleh, Wapres Afghanistan Deklarasikan Diri Sebagai Presiden Sementara

Sejak merebut Kabul pada Minggu lalu, Taliban telah menampilkan wajah yang lebih moderat. Kelompok itu mengatakan, inginkan perdamaian, tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama dan akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum Islam.

Ketika berkuasa dari 1996-2001, mereka sangat membatasi hak-hak perempuan, melakukan eksekusi di depan umum dan meledakkan patung-patung Buddha kuno.

Namun sebuah laporan oleh kelompok intelijen Norwegia mengatakan bahwa Taliban telah mulai mengumpulkan warga Afghanistan dalam daftar hitam orang-orang yang terkait dengan pemerintahan sebelumnya, atau pasukan pimpinan AS yang mendukungnya. (medcom/hm06)

Related Articles

Latest Articles