MISTAR.ID
Badan AS yang bertugas memproses aplikasi imigrasi mengatakan, pada hari Selasa, bahwa mereka telah menghindari cuti yang direncanakan oleh 70 persen stafnya, tetapi memperingatkan bahwa mereka masih menghadapi kesulitan keuangan yang dapat mengakibatkan beberapa pelamar visa mengalami waktu tunggu yang lebih lama.
Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS), badan yang bertanggung jawab atas pemrosesan izin kerja, yang disebut kartu hijau dan visa lainnya, mengatakan bahwa mereka telah menghindari cuti yang direncanakan pada 30 Agustus.
Namun pemotongan belanja agresif yang direncanakan badan tersebut akan diberlakukan dan akan berdampak pada semua operasi, termasuk naturalisasi, katanya dalam sebuah pernyataan.
USCIS bergantung pada biaya dari aplikasi imigrasi baru. Badan tersebut melaporkan penurunan biaya 50 persen pada bulan Juni karena berkurangnya imigrasi selama pandemi virus korona baru.
Baca Juga:China Berlakukan Batasan Visa Bagi Individu AS di Hong Kong
Tetapi para ahli imigrasi dan mantan pejabat mengatakan bahkan sebelum dimulainya pandemi, pendapatan badan tersebut telah turun tajam sebagai akibat dari perlambatan dalam pemrosesan dan batasan lain yang diberlakukan pada aplikasi imigrasi. Presiden Donald Trump telah menjadikan pembatasan imigrasi sebagai prioritas selama hampir 3-1 / 2 tahun menjabat.
Deputi Direktur Kebijakan USCIS Joseph Edlow memperingatkan dalam pernyataannya bahwa tidak ada jaminan bahwa badan tersebut dapat menghindari cuti di masa depan, dan meminta Kongres AS untuk memastikan bahwa badan tersebut memiliki dana yang cukup untuk tahun fiskal 2021, yang dimulai pada bulan Oktober.
USCIS telah meminta dana talangan $ 1,2 miliar dari Kongres pada Mei untuk menghindari cuti yang diproyeksikan, tetapi anggota parlemen menolak, dengan alasan bahwa badan tersebut memiliki dana yang diperlukan untuk melanjutkan operasi selama tahun fiskal.(thejakartapost/ja/hm10)
