11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Bom Meledak Saat Pemakaman 25 Anggota Sikh di Afganisthan

Kabul,MISTAR.ID

Satu bom meledak, Kamis (25/03/20), di tengah acara pemakaman 25 orang anggota komunitas minoritas Sikh Afghannistan yang dilakukan oleh kelompok Islamic State (IS).

Tidak ada yang terluka atas ledakan tersebut, demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Afghan.

Akibat ledakan yang terjadi dekat sebuah gerbang krematorium di Kabu itu, orang yang melayat ketakuatan ketika harus melanjutkan acara doa dan proses kremasi.

Sebelumnya, seorang anak berusia 6 tahun menjadi korban dari penyerangan hari Rabu yang dilakukan oleh seorang penembak IS, yang menyerang ke satu rumah ibadah Sikh di tengah kota tua Kabul.

Selain itu, pelaku menyandera sekitar 80 jemaah selama beberapa jam dan melukai delapan orang. Pria bersenjata itu akhirnya dibunuh oleh pasukan khusus Afghanistan dibantu oleh pasukan internasional.

Afiliasi Negara Islam di Afghanistan mengaku bertanggungjawab atas serangan terhadap kelompok itu, demikian menurut Badan Intelijen SITE yang melacak para militant melalui postingan.

Pria bersenjata tersebut diidentifikasi sebagai warga negara India yang bernama Abu Kalid al-Hindi.

Lebih dari 100 anggota keluarga yang datang untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir kalinya mengelilingi peti-peti tertutup kain merah marun. Peti mati dibawa dari rumah ibadah mereka Gurdwara, menuju ke crematorium untuk dimakamkan.

Puluhan wanita tetap tinggal di Gurdwara meratapi orang yang mereka cintai dibawa pergi.

Di antara yang tewas adalah Tian Singh, seorang warga India, sebut Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Komunitas Sikh mengalami deskriminasi yang meluas di negara muslim konservatif dan selalu menjadi sasaran para ekstrimis Islam.

“Saya di bawah tekanan dari orang-orang saya sendiri yang mengatakan bahwa kami tidak bisa lagi hidup di negera ini. Anak-anak dan perempuan kami tidak aman,” kata Narindra Singh Khalsa, seorang anggota parlemen Afghanistan yang mewakili orang Sikh dan Hindu.

Serangan bulan ini terhadap minoritas agama di ibukota Afghannistan menimbulkan kekhawatiran, Negara Islam menegaskan kembali posisi mereka. Menyerang minoritas agama yang dicerca oleh kelompok militant Sunni yang kejam.

Di bawah pemerintahan Taliban pada akhir 1990-an, Sikh diminta untuk mengidentifikasi diri mereka dengan mengenakan tanda kuning di lengan mereka, tetapi aturan tersebut tidak ditegakkan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, sejumlah besar Sikh dan Hindu mencari suaka di India, yang memiliki mayoritas Hindu dan populasi Sikh yang besar.

Sumber : ABCNEws
Editor : Mahadi
Alih Bahasa : Julyan Ang

Related Articles

Latest Articles