7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Bentrok, Warga Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel

Beita, MISTAR.ID

Lagi-lagi, warga Palestina bentrok dengan Israel. Bahkan, seorang warga Palestina yang ditembak pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki meninggal karena luka-luka yang dialaminya. Kematian korban dikonfirmasi oleh kementerian kesehatan Palestina.

Imad Ali Mohammad Dweikat, sempat dibawa ke sebuah rumah sakit di kota Nablus “dalam keadaan kritis”. Dia diketahui terluka setelah peluru bersarang di dadanya, ketika tertembak di kota terdekat Beita.

Beita menjadi lokasi demonstrasi reguler menentang pendudukan Israel dan perluasan pemukiman, yang sering berubah menjadi bentrokan.

Baca Juga:Roket Lebanon Serang Israel

Seorang wartawan melihat ratusan demonstran memprotes di luar kota pada Jumat sore, beberapa melemparkan batu ke pasukan Israel. Tentara Israel mengatakan “kerusuhan” telah dihasut oleh “700 warga Palestina yang membakar ban dan melemparkan batu dan bom molotov ke pasukan IDF dan petugas polisi perbatasan, yang merespons dengan cara membubarkan kerusuhan”.

“Kami mengetahui laporan bahwa seorang Palestina tewas dan sejumlah warga Palestina terluka,” ucap pihak prajurit Israel tanpa menambahkan rincian, seperti dikutip media, Sabtu (7/8/21).

Sebelumnya kelompok Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, Jumat lalu, sekitar 270 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama protes di Beita dan selama pemakaman seorang pemuda Palestina yang terbunuh sehari sebelumnya.

Pada 23 Juli, 320 warga Palestina terluka atau menderita menghirup gas air mata dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Beita, kata petugas medis. Seorang remaja yang ditembak oleh pasukan Israel kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Baca Juga:Serangan Balon Api Picu Kebakaran Lahan Dampak Pertempuran Israel dengan Gaza

Penduduk Beita telah berdemonstrasi sejak Mei menentang pemukiman Yahudi Eviatar yang didirikan di dekatnya tanpa izin resmi dari otoritas Israel.

Pemukiman itu dievakuasi pada awal Juli tetapi pasukan tentara Israel tetap ditempatkan di sana sementara pihak berwenang mempertimbangkan nasibnya. Jika penyelesaian itu disetujui, para pendirinya akan diizinkan untuk tinggal di sana lebih permanen.

Penduduk Beita telah bersumpah untuk melanjutkan kampanye mereka sampai tentara juga meninggalkan pos terdepan. Israel menduduki Tepi Barat selama Perang Enam Hari 1967 dan semua pemukiman Yahudi di sana dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional. (mdcm/hm12)

Related Articles

Latest Articles