Beijing, MISTAR.ID
Pada sore yang terik di Beijing, kendaraan polisi memblokir jalan di dekat kompleks Pusat Olahraga Guangan, dan penjaga keamanan memperingatkan masyarakat agar tetap berjaga-jaga saat warga mengajukan uji coba di tengah wabah Covid-19 di kota, itu.
Staf berpakaian putih PPE dengan megaphone memanggil dari arah gerbang, memberitahu orang banyak untuk berkumpul dalam kelompok-kelompok sesuai dengan lingkungan masing-masing dan menghindari saling menyentuh.
“Kami melaporkan diri kami dan mereka mengatakan kepada kami untuk tidak meninggalkan rumah sampai waktu yang ditentukan,” kata seorang wanita 38 tahun bernama Lu, yang telah mengunjungi pasar grosir di pusat wabah baru China awal bulan ini, dan termasuk di antara hampir 100 penduduk di pusat itu pada, Senin (15/6/20) sore.
“Sangat berkemungkinan bertemu dengan orang yang sakit di kerumunan, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan… semua orang harus diuji,” katanya.
Baca Juga:Covid-19 Menyebar Lagi di China, Kawasan Selatan Beijing di Lockdown
Seorang penyelenggara tes yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan, mereka telah melakukan ribuan tes, menunjukkan daftar beberapa lusin nama dari satu lingkungan di barat Beijing yang telah ditandai oleh pihak berwenang setempat.
Orang tersebut mengatakan, tes itu tidak dikenakan biaya dan penduduk berkumpul ke lapangan sepak bola untuk menjalani swab tes.
Area ini adalah satu dari beberapa tempat di mana lebih dari 10.000 orang diperkirakan akan diuji setelah wabah yang telah melumpuhkan kantong ibukota Cina, setelah hampir dua bulan melaporkan tidak ada kasus baru yang ditularkan secara lokal.
Tes dimulai pada hari, Sabtu (13/6/20), dan ditanggapan oleh para pejabat dengan sebutan “darurat masa perang.”
Hampir 80 kasus ditemukan di pasar Xinfadi yang luas di selatan Beijing, yang ditutup awal, pada hari Sabtu, sebelum petugas kesehatan menyebar ke seluruh kota untuk melacak orang yang memiliki kontak dengan pasar atau baru-baru ini berada di sana.(reuters/ja/hm10)
