10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

AS Jepang dan Korsel Ancam Respons Keras Jika Korut Uji Coba Nuklir

Tokyo, MISTAR.ID

Amerika Serikat (AS) bersama Jepang dan Korea Selatan (Korsel) melontarkan peringatan terbaru untuk Korea Utara (Korut). Ketiga negara itu menegaskan bahwa uji coba nuklir terbaru Korut akan menjamin adanya respons keras yang belum pernah ada sebelumnya.

Seperti dilansir AFP, Rabu (26/10/22), peringatan itu disampaikan setelah para Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) dari ketiga negara yang bersekutu itu menggelar pembicaraan di Tokyo. Ditegaskan ketiga Wakil Menlu bahwa negara mereka akan meningkatkan pencegahan di kawasan tersebut.

“Kami sepakat untuk semakin memperkuat kerja sama agar Korea Utara bisa segera menghentikan aktivitas-aktivitas ilegalnya dan kembali pada perundingan denuklirisasi,” tegas Wakil Menlu Korsel Co Hyun-Dong dalam pernyataannya.

Baca Juga:Presiden Korsel Sebut Korut Sudah Siapkan Uji Coba Nuklir Ketujuh

“Ketiga negara menyepakati soal perlunya respons kuat yang belum pernah ada sebelumnya jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketujuhnya,” ucapnya.

Seoul dan Washington DC berulang kali memperingatkan bahwa Pyongyang diprediksi segera menggelar uji coba nuklir untuk pertama kali sejak tahun 2017 lalu, usai rentetan peluncuran rudal balistik.

Bulan lalu, Korut menembakkan sebuah rudal hingga melewati wilayah perairan Jepang. Secara terpisah, Pyongyang juga mengklaim melakukan latihan nuklir taktis.

Baca Juga:AS dan Sekutunya Makin Panas, Korut Tembak 2 Rudal Lagi ke Jepang

“Semua perilaku ini sembrono dan sangat memicu destabilisasi,” sebut Wakil Menlu AS Wendy Sherman, sembari menyerukan Korut untuk menahan diri dari provokasi lebih lanjut.

Pemimpin Korut Kim Jong-Un, bulan lalu menetapkan negaranya sebagai kekuatan nuklir yang tidak bisa diubah, yang secara efektif mengakhiri perundingan atas program senjata terlarang rezim itu.

Kim Jong-Un telah bertemu dengan mantan Presiden AS Donald Trump sebanyak tiga kali, yang mampu meredakan ketegangan namun tidak berujung kesepakatan yang tahan lama. Kini, Korut tampak tidak berminat untuk melakukan perundingan dengan pemerintahan Presiden Joe Biden.

Baca Juga:Korut Luncurkan Delapan Rudal Usai AS-Korsel Gelar Latihan Perang

Wakil Menlu Jepang Takeo Mori dalam pernyataannya menyebut aktivitas nuklir dan rudal yang semakin intensif dari Korut menjadi tantangan yang jelas dan serius bagi masyarakat internasional.

“Kami sepakat untuk meningkatkan pencegahan di kawasan kami dengan pandangan menuju denuklirisasi Korea Utara,” ujarnya.

Ketiga Wakil Menlu juga menyatakan mereka membahas serangkaian isu lainnya yang luas, termasuk perang di Ukraina, isu China dan Taiwan, dalam pertemuan itu. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles