18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Angka Kematian Di AS Tembus 1.736 Sehari

New York. MISTAR.ID

Amerika Serikat mencatat lonjakan korban jiwa akibat virus korona harian sebanyak 1.736 kematian dalam sehari pada Selasa (7/4/20) malam. Data yang dirilis John Hopkins University mencatat total kematian akibat corona di AS kini menembus 12.722 korban jiwa.

Rekor angka kematian kali ini melampai lonjakan sebelumnya pada 4 April lalu sebanyak 1.344 korban jiwa dalam sehari. Sementara jumlah pasien Covid-19 di Negeri Paman Sam hingga saat ini sebanyak 398.185 orang. Sekitar 21.849 orang dinyatakan sembuh.

Dari total kematian harian, New York mencatat korban jiwa tertinggi sebanyak 4.509 orang. Disusul Michigan sebanyak 402 jiwa dan New Jersey dengan 263 kematian. Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (4/4/20) lalu sempat mengungkap upaya pencegahan dan mitigasi penyebaran virus corona.

Trump meminta seluruh warganya untuk tetap berada di rumah dan menerapkan jaga jarak (social distancing). Sekitar 1.000 personel tambahan medis militer akan dikirimkan ke New York yang merupakan pusat penyebaran virus corona di AS.

Total pasien virus corona di seluruh dunia saat ini mencapai 1.428.428 kasus dengan kematian sebanyak 82.020 dan 300.198 pasien yang dinyatakan sembuh. Disusul Spanyol dan Italia masing-masing dengan 141.942 kasus dan 135.586 pasien.

Sementara jumlah korban meninggal tertinggi hingga kini berasal dari Italia yakni mencapai 17.127 korban jiwa dengan 24.392 pasien dinyatakan sembuh. Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona (Covid-19) tertinggi di dunia.

AS menemukan kasus korona pertama sekitar 20 Januari lalu di negara bagian Washington. Hanya dalam waktu dua bulan lebih, kasus virus corona di Negeri Paman Sam meroket hingga mencapai 400.335 pasien dengan 12.841 kematian per hari ini, Rabu (8/4/20).

Ratusan ribu kasus korona itu tersebar di seluruh 50 negara bagian AS. New York masih menjadi negara bagian dengan kasus tertinggi di AS. Sejumlah faktor menjadi penyebab jumlah kasus virus corona terus meningkat di Negeri Paman Sam.

Enam hari setelah kasus Covid-19 pertama ditemukan di AS, Presiden Donald Trump mengatakan virus corona hanya flu biasa. Ia juga meminta warga AS untuk tetap tenang dan menganggap korona tak akan mempengaruhi orang Amerika.

“Ini adalah flu. Penyakit ini seperti flu. Sekarang, anda mengobati penyakit ini seperti flu. Ini hanya flu biasa yang perlu suntikan vaksin flu. Dan pada dasarnya kita kerap mendapat suntikan flu selama ini dengan cara yang cukup cepat,” kata Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih pada 26 Februari lalu seperti dilansir CNN.

Trump juga mengklaim bahwa ia sama sekali tidak khawatir melihat potensi corona menjadi sebuah pandemi pada Februari lalu. “Tidak (khawatir) sama sekali. Ini akan baik-baik saja, semuanya dalam kendali,” kata Trump.

Sikap Trump dan kabinetnya tidak berubah setelah menerima pemaparan studi sekelompok ahli epidemiologi Imperial College London tentang proyeksi penyebaran virus corona di AS.

Dalam studi tersebut, para ahli penyakit menular itu memprediksi Covid-19 bisa membunuh 2,2 juta warga AS dalam beberapa bulan ke depan jika pemerintah tidak segera mengambil langkah agresif untuk membendung penyebaran virus tersebut.

Sikap Trump memicu tanggapan serupa dari sebagian besar pemerintah negara bagian. Dilansir Japan Times, sejumlah ahli kesehatan menganggap AS tidak memiliki prosedur tanggap virus corona secara nasional yang bisa sama-sama diterapkan di seluruh negara bagian.

“Amerika Serikat bukan satu monolit, ada 50 negara bagian yang menerapkan aksi tanggap berbeda mulai dari gubernur hingga departemen kesehatan,” kata ahli bedah umum sekaligus seorang profesor kebijakan kesehatan Universitas Harvard Dr Thomas Tsai.

AS merupakan salah satu negara yang hingga kini tidak menerapkan penguncian wilayah (lockdown) secara nasional. Meski begitu, sejumlah negara bagian menerapkan kebijakan masing-masing menahan penyebaran corona seperti menutup sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, bar, tempat hiburan, dan tempat publik lainnya.

Sumber : CNN

Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles