12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Amerika Serikat Dituding Dalang Kudeta Gagal 2016 Di Turki

Istanbul, MISTAR.ID

Upaya kudeta yang gagal menggulingkan pemerintahan Turki pada 2016 silam masih jauh dari tuntas. Kali ini, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menuding Amerika Serikat sebagai dalang di balik upaya kudeta. Ankara menuduh pengkhotbah Fethullah Gulen, mantan sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang tinggal di Pennsylvania melancarkan tindakan kekerasan.

Turki menyebut aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok pimpinan Gulen dengan sebutan FETO. Namun Gulen menyangkal keterlibatan apa pun. Soylu mengatakan bahwa AS telah mengatur upaya kudeta sementara jaringan Gulen yang mengeksekusinya di lapangan.

“Jelas sekali bahwa Amerika Serikat berada di balik [kudeta] 15 Juli. FETO-lah yang melaksanakannya atas perintah mereka,” kata Soylu dalam wawancara dengan harian Hurriyet. Upaya percobaan kudeta pada 2016 silam, tentara menguasai stasiun televisi pemerintah, TRT, dan mengumumkan jam malam serta darurat militer. Dalam siaran tersebut, militer mengatakan pemerintah Erdogan telah mengikis demokrasi dan hukum sekuler di Turki.

Baca juga: Kudeta Gagal, Turki Perintahkan 304 Tentara Ditahan

Suara terdengar di dekat gedung parlemen Ankara. Anggota parlemen yang berhasil dihubungi lewat telepon mengatakan mereka bersembunyi di ruang perlindungan gedung. Lebih dari 250 orang dilaporkan tewas dalam upaya menggulingkan Erdogan dari pemerintahanya pada 15 Juli 2016. Saat itu militer mengambil alih pesawat tempur, helikopter, dan tank untuk merebut pemerintahan.

Turki juga telah menahan sekitar 292 ribu orang yang diduga terkait dengan Gulen dan telah memecat lebih dari 150 ribu pegawai negeri. Ratusan media telah ditutup dan puluhan anggota parlemen dipenjara karena dituding terlibat dalam upaya kudeta yang berakhir gagal. Sementara AS telah berulang kali membantah tuduhan Turki. Washington menolak tuntutan Ankara untuk mengekstradisi Gulen, dengan dalih bukti yang kurang kredibel.

Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan menyatakan jika pihaknya tidak terlibat dalam percobaan kudeta di Turki. AS menyebut klaim Turki tidak berdasar dan tidak konsisten dengan statusnya sebagai sekutu NATO dan mitra strategis Washington.

Baca juga: Terkait Gulen, Turki Tangkap 218 Personil Militer Aktif

“Amerika Serikat tidak terlibat dalam percobaan kudeta tahun 2016 di Turki dan mengutuknya. Pernyataan yang bertentangan baru-baru ini yang dibuat oleh pejabat senior Turki sepenuhnya salah,” tulis pernyataan tersebut seperti dilansir media.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahan Erdogan menyatakan keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles