21.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Akibat Covid-19, Satu Juta Lebih Warga Amerika Latin Meninggal

Rio de Janeiro, MISTAR.ID

Korban meninggal akibat Covid-19 di Amerika Latin dan Karibia melampaui satu juta orang pada Jumat (21/5/21).

Dilansir dari Reuters, menurut perhitungan, pandemi Covid-19 terus memburuk di Amerika Latin dengan tingkat kematian per kapita yang tertinggi.

Dari dataran tinggi berdebu Bolivia hingga metropolis Brasil Sao Paulo, pandemi Covid-19 telah membanjiri sistem perawatan kesehatan yang kekurangan dana setelah menyebar dengan cepat ke seluruh negara di manabanyak orang bertahan hidup dari tangan ke mulut dan tidak dapat masuk ke dalam kuncian.

Di Peru, salah satu negara yang terkena dampak paling parah di kawasan itu, pasien Covid-19 telah meninggal di koridor rumah sakit yang padat di ibu kota Lima.

Baca Juga: Rekor Tertinggi, Kematian Covid-19 di India 4.329 Sehari

Jauh di dalam hutan Amazon di Brasil, banyak penduduk kota Manaus meninggal di rumah tanpa oksigen untuk mengisi paru-paru yang rusak, setelah persediaan habis di sana tahun ini.

Saat kasus yang menurun di Eropa, Asia dan Amerika Utara, dan datar di Afrika, Amerika Selatan adalah satu-satunya wilayah di mana infeksi baru meningkat dengan cepat pada basis per kapita, menurut Our World in Data. Meskipun India saat ini sedang berjuang melalui salah satu wabah pandemi terburuk di dunia.

Rata-rata pada bulan Mei, 31 persen kematian akibat Covid-19 di dunia terjadi di Amerika Latin dan Karibia – rumah bagi hanya 8,4 persen dari populasi global.

Baca Juga: Covid-19 Lewati 20 Juta, Oposisi India Desak Lockdown Nasional

Dokter dan ahli epidemiologi mengatakan pandemi virus corona mengejutkan pemerintah yang tidak siap tahun lalu dan dampaknya diperburuk oleh para pemimpin yang meremehkan gravitasinya dan gagal mengamankan pasokan vaksin tepat waktu.

Delapan negara teratas yang mencatat kematian akibat Covid-19 paling banyak per kapita selama seminggu terakhir semuanya ada di Amerika Latin.

“Alih-alih bersiap menghadapi pandemi, kami meminimalkan penyakitnya, dengan mengatakan panas tropis akan menonaktifkan virus,” kata Francisco Moreno Sanchez, kepala program Covid-19 di salah satu rumah sakit utama Meksiko dan kritikus rencana vaksinasi pemerintah.

“Sayangnya, kami termasuk wilayah yang paling terkena dampak, di mana penanganan pandemi paling salah, dan sekarang kami menderita akibatnya,” kata ahli epidemiologi itu kepada Reuters.(Beritasatu/hm13)

Related Articles

Latest Articles