10.7 C
New York
Sunday, April 14, 2024

Adolf Hitler Menang Pemilu di Namibia

Oshana, MISTAR.ID

Adolf Hitler Uunona seorang politisi menang dalam pemilu lokal yang demokratis di Namibia. Nama politisi ini jadi pemberitaan media-media internasional karena mengingatkan pada sosok diktator Nazi Jerman Adolf Hitler.

Namibia sendiri merupakan negara bekas jajahan Jerman. Namun, sejarah Hitler dan Jerman tidak memengaruhi publik di wilayah Oshana, Namibia, untuk memilih Adolf Hitler Uunona sebagai anggota dewan pemerintahan setempat.

Adolf Hitler Uunona mencalonkan diri sebagai anggota dewan pemerintah Oshana melalui Partai SWAPO yang berkuasa di Namibia. Dia meraih 1.196 suara, atau menang telak atas lawannya yang hanya meraih 213 suara.

Daerah pemilihan Ompundja, yang diwakilinya, memiliki kurang dari 5.000 penduduk dan telah lama dianggap sebagai kubu pendukung SWAPO.

Baca juga: Sang Anak Hilang, Radja Nainggolan Bakal Comeback ke Inter Milan

Uunona mengatakan kepada tabloid Jerman, Bild, bahwa tidak seperti namanya; Adolf Hitler, yang terkenal kejam, dia tidak memiliki ambisi untuk mendominasi dunia, atau bahkan untuk menaklukkan Oshana.

“Ayah saya menamai saya setelah pria ini. Dia mungkin tidak mengerti apa kepanjangan Adolf Hitler,” katanya, yang dilansir Jumat (4/12/20).

Dia berkata bahwa dia biasanya menggunakan nama Adolf Uunona dan sudah terlambat baginya untuk mengganti namanya.

Namibia adalah sebuah negara di bagian barat Afrika Selatan. Negara ini meraih kemerdekaan penuh pada tahun 1990, setelah puluhan tahun perjuangan bersenjata melawan dominasi apartheid Afrika Selatan.

Baca juga: Visa Jurnalis Asing dari Kantor Berita AS Dibatasi China

SWAPO berasal dari gerakan pro-kemerdekaan dan telah menjadi kekuatan politik utama sejak negara itu berdaulat penuh, meskipun popularitasnya agak menyusut selama beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, Namibia menjadi negara koloni Jerman antara tahun 1884 hingga 1919. Negara ini juga mengalami pembunuhan massal oleh pemerintah kolonial, yang berusaha untuk menumpas pemberontak lokal.

Penduduk asli dipenjara di kamp konsentrasi dan puluhan ribu orang mati karena terpapar penyakit dan kelaparan dalam apa yang dianggap Jerman modern sebagai tindakan genosida.(sindo/hm07)

Related Articles

Latest Articles