7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

8 Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat Ringan di Filipina

Manila, MISTAR.ID

Sebuah pesawat yang digunakan sebagai ambulans udara oleh Departemen Kesehatan Filipina untuk memerangi virus korona terbakar saat berangkat dari Bandara Manila menuju Jepang, Minggu (29/3/20) malam. Insiden itu menewaskan semua penumpang.

Pesawat ringan itu membawa 8 orang, termasuk pilot dan dua kru, seorang dokter, seorang perawat, seorang petugas medis penerbangan dan seorang penumpang Amerika dan Kanada, menurut laporan radio setempat mengutip pihak pejabat bandara.

Tidak jelas apakah para penumpang diterbangkan untuk perawatan penyakit virus.

“Sangat disayangkan, tidak ada penumpang yang selamat dari kecelakaan itu,” kata otoritas Bandara Internasional Manila dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan, landasan pacu telah ditutup dan proses penyelidikan sedang berlangsung.

Lembaga Penelitian da Pengobatan Tropis Filipina yang berada di garis depan memerangi penyakit korona, menggunakan pesawat yang sama dari perusahaan penerbangan carter Filipina bernama Lionair. Tujuannya untuk mengangkut pasokan ke para pekerja medis di garis depan seluruh provinsi di seluruh wilayah Filipina.

Senator Richard Gordon, Kepala Palang Merah Filipina mengatakan, tim medis telah dikirim ke bandara untuk menangani kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan 5880 itu.

“Delapan penumpang yang terdiri dari petugas medis penerbangan, seorang perawat, dokter, tiga awak pesawat, satu pasien dan rekannya berada di dalam pesawat,” katanya.

“Pesawat itu terbakar dan meledak saat lepas landas di landasan pacu NAIA 24, “tambahnya, merujuk pada Bandara Internasional Ninoy Aquino. “Api itu sangat besar”

Donald Mendoza, wakil direktur jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Filipina, mengatakan, armada itu akan diturunkan setelah kecelakaan itu.

“Ini cukup mengkhawatirkan, tetapi kami sedang melihat ke catatan peristiwa malang yang terjadi pada Lionair ini. Tentunya kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh,” katanya.

Penerjemah: Julyana Ang
Sumber: The New York Times
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles