10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

8 Pendemo Myanmar Tewas Diserbu Junta Militer

Naypyidaw, MISTAR.ID

Kekerasan junta militer di Myanmar terus terjadi. Terbukti ketika tentara Myanmar menyerbu markas para pedemo anti-junta di Tarhan, Kalay, Sagaing, hingga menewaskan delapan orang. Menurut saksi, tujuh korban tewas merupakan pengunjuk rasa dan satu orang pengamat.

Selain itu, 20 orang dilaporkan luka-luka dalam kejadian itu. Warga Kalay yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan para tentara menunggu para pengunjuk rasa lengah, lalu menyerbu pada pukul 05.00.

“(Angkatan bersenjata) mengintensifkan penyerangan sekitar pukul 05.45. Pasukan menutup semua arah yang dapat digunakan penduduk setempat untuk mengirim bantuan ke markas itu. Jadi orang-orang dari desa lain tidak bisa datang untuk membantu mempertahankan (kamp Tarhan) dari serangan itu,” kata penduduk setempat, seperti dilansir media, Rabu (7/4/21).

Baca juga: Myanmar Mencekam! Korban Terus Berjatuhan, PBB Rapat Darurat

Serangan berlanjut hingga pukul 09.00. Para serdadu juga dilaporkan menembaki rumah-rumah di daerah pemukiman dan menyerbu klinik setempat. Serangan tentara ke kamp pedemo di Tarhan dilakukan dari empat arah. Mereka menggunakan senapan mesin serta granat.

Menurut laporan pengunjuk rasa, sekitar 20 orang terluka dan sebanyak 10 orang ditangkap dalam kejadian itu. Sementara itu dari delapan korban tewas, hanya lima orang yang jasadnya ditemukan. Meskipun aparat menyerbu kamp pedemo itu, penduduk Kalay tetap turun ke jalan sekitar pukul 11.00 untuk berunjuk rasa.

Menurut catatan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP) pada Selasa (6/4/21), jumlah korban tewas akibat bentrokan aparat keamanan dan pedemo saat ini mencapai 581 orang, sementara yang ditahan junta militer mencapai 2.750 orang.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Dua Kali Tutupi Sidang Suu Kyi

Sebuah pabrik milik perusahaan garmen China, JOG Garment Factory, di Yangon hari ini dibakar massa. Tidak ada laporan korban meninggal atau luka dalam kejadian itu, seperti dilansir media. Laporan taksiran kerugian juga belum diketahui.

Hal ini memperlihatkan sentimen anti-China di kalangan rakyat Myanmar masih sangat tinggi. Sebab pada Maret lalu sebanyak 32 pabrik miliki perusahaan China dibakar massa pedemo. Di mata rakyat Myanmar, pemerintah China dianggap mendukung junta militer Myanmar yang melakukan kudeta pada 1 Februari lalu. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles