10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

6 Negara Ini Lockdown Mencegah Varian Delta

Jakarta, MISTAR.ID

Serangan virus corona varian delta yang penyebaran dan penularannya lebih cepat terus meningkat, sehingga banyak negara melakukan pengetatan. Bahkan 6 negara diantaranya telah mengambil kebijakan melakukan lockdown.

Para ilmuwan mengkhawatirkan varian corona yang lebih cepat menular itu bisa menjadi strain dominan virus corona di seluruh dunia jika terus menyebar luas.

Ahli kesehatan dunia bahkan khawatir varian baru corona ini sudah menyebar lebih jauh di negara berkembang dengan sistem kesehatan dan pemantauan yang kurang memadai.

Baca Juga: Hadapi Varian Delta di AS, Pakar Pertimbangkan Perlunya Vaksin Booster

Virus corona varian Delta atau SARS-CoV.2.B.1.617.2 merupakan mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Mei 2021 memasukkan varian Delta ke dalam kategorikan Variant of Concern (VOC). VOC terdiri dari varian Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1) dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2).

Australia

Setidaknya 10 juta warga di Australia terkena dampak penguncian wilayah (lockdown) di empat kota demi meredam penyebaran Covid-19 yang kembali melonjak di Negeri Kanguru.

Baca Juga: Waspada! Covid-19 Varian Delta Mulai Mendominasi di Indonesia

Brisbane menjadi kota terakhir di Australia yang menerapkan lockdown. Pemerintah Queensland memerintahkan para warga di ibu kota negara bagian, Brisbane, untuk diam di rumah selama tiga hari terhitung sejak Selasa (29/6/21).

Sebelum Brisbane dan Perth, Sydney dan Darwin telah lebih dulu menerapkan lockdown demi meredam penyebaran virus corona varian Delta.

Hari ini, warga Perth di barat Australia juga mulai mengikuti aturan lockdown selama empat hari ke depan.

Baca Juga: Masuknya Varian Delta Sulit Diidentifikasi

Sejauh ini, Perth mendeteksi tiga kasus corona baru dalam beberapa hari terakhir. Namun, pemerintah setempat mengambil langkah pencegahan demi mengantisipasi kemunculan klaster baru Covid-19.

“Kami mengetahui risiko Covid-19 saat ini dan kami melihat dari berbagai negara lain bahwa varian Delta adalah virus jahat baru yang tidak bisa ditoleransi lagi,” kata Menteri Utama Australia Barat, Mark McGowan.

Bangladesh

Bangladesh berencana menerapkan lockdown ketat mulai pekan ini setelah lonjakan positivity rate mencapai 20 persen.

Pada Senin (28/6/21), Bangladesh mencatat rekor kematian akibat Covid tertinggi hingga 104 kasus dalam sehari.

Menteri Sekretaris Bangladesh, Khandker Anwarul Islam mengatakan militer akan dikerahkan mulai Kamis pekan ini untuk membantu menegakkan lockdown.

“Pasukan bersenjata akan dikerahkan untuk patroli. Jika ada warga yang mengabaikan perintah, hukuman akan dijatuhkan kepada mereka,” kata Islam pada Senin seperti dilansir The Guardian.

Islam menambahkan lockdown yang akan berlangsung selama sepekan itu bisa diperpanjang jika keadaan belum kondusif.

Thailand

Pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-O-Cha memutuskan menerapkan lockdown parsial di ibu kota Bangkok setelah penularan corona melonjak dari klaster konstruksi bangunan.

Sejak Mei lalu, Bangkok mendeteksi 37 klaster virus corona yang berkaitan dengan kamp pekerja konstruksi.

Tagar #BangkokLockdown menjadi tren di Twitter pada akhir pekan lalu. Banyak Netizen Thailand mengaku terkejut dengan langkah-langkah pembatasan baru ini.

Pembatasan pergerakan di Ibu Kota ini akan berlangsung selama 30 hari.

Portugal

Negara Eropa itu telah menerapkan pembatasan baru di Lisbon dan dua wilayah lainnya setelah mengalami lonjakan penularan corona dalam beberapa waktu terakhir.

Lebih dari 70 persen kasus corona baru di Lisbon merupakan varian Delta.

Malaysia

Malaysia terus memperpanjang lockdown ketat yang kembali diberlakukan sejak awal Juni lalu.

Malaysia memperpanjang MCO ini meski angka infeksi harian telah turun menjadi sekitar 5.000 kasus.
Menteri Senior untuk Urusan Keamanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menegaskan Negeri Jiran akan tetap menerapkan lockdown hingga total kasus Covid-19 harian di bawah 4.000.

Dalam beberapa hari belakangan, Malaysia memang masih melaporkan kasus Covid-19 rata-rata 5.000 per hari. Pada Sabtu (26/6), Malaysia bahkan melaporkan 5.803 kasus infeksi virus corona baru dalam sehari.

Secara keseluruhan, Malaysia sudah melaporkan 728 kasus Covid-19 dengan angka kematian mencapai 4.884.

Saat ini, bed occupancy rate (BOR) ICU di Malaysia juga masih di atas 100 persen. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa kemunculan varian baru Covid-19 yang lebih menular membuat BOR di Malaysia kian tinggi.

Afrika Selatan

Afrika Selatan memutuskan untuk menerapkan lockdown ketat mulai Senin (28/6) untuk melawan gelombang tiga pandemi Covid-19 karena lonjakan penularan varian Delta.

Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, mengatakan bahwa pengetatan aturan ini harus dilakukan karena gelombang ketiga pandemi di negaranya diprediksi akan lebih parah karena varian Delta.

Ramaphosa mengatakan bahwa lockdown kali ini lebih ketat ketimbang sebelumnya. Di bawah aturan ini, semua kegiatan yang menyebabkan keramaian dilarang kecuali untuk pemakaman terbatas.

Selain itu, jam malam juga diperketat menjadi 21.00 hingga 04.00 keesokan harinya. Warga juga dilarang keluar masuk Gauteng, salah satu provinsi di Afsel dengan tingkat penularan Covid-19 paling tinggi.

Sekolah-sekolah ditutup, sementara restoran hanya boleh menerima pesanan dibawa pulang dan layanan pesan antar. Penjualan alkohol juga dilarang.

Pemerintah terpaksa memperketat aturan karena lonjakan Covid-19 dalam beberapa waktu belakangan, terutama di Provinsi Gauteng.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles