Islamabad, MISTAR.ID
Sedikitnya lima tentara Pakistan tewas setelah terkena tembakan dari negara tetangganya, Afghanistan. Penembakan itu diklaim oleh kelompok Taliban Pakistan.
Seperti dilansir AFP, Senin (7/2/22), serangan itu terjadi beberapa hari setelah kelompok separatis Baloch di wilayah Pakistan bagian barat daya menewaskan sembilan tentara Pakistan dalam rentetan serangan, yang menurut pejabat setempat, melibatkan para perencana dari Afghanistan dan India.
Setelah mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, Taliban Afghanistan bersumpah bahwa kelompok teror tidak diizinkan beroperasi dari wilayahnya. Namun kelompok militan Pakistan diketahui telah sejak lama bersembunyi di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Baca Juga:Pakistan Terapkan Hukuman Kebiri Kimia untuk Pemerkosa Berantai
Termasuk di antaranya Taliban Pakistan, atau yang memiliki nama lengkap Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang pada Minggu (6/2/22) waktu setempat mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan tentara Pakistan di distrik Kurram, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
TTP semakin meningkatkan serangannya setelah Taliban Afghanistan berkuasa kembali, terutama setelah gencatan senjata selama sebulan dengan pemerintah Pakistan berakhir tahun lalu.
Taliban Pakistan dan Taliban Afghanistan merupakan dua kelompok terpisah di masing-masing negara, namun berbagi ideologi yang sama dan memiliki anggota dari orang-orang yang tinggal di sisi perbatasan kedua negara.
Baca Juga:Bayi-bayi Afghanistan dalam Penguasaan Taliban, Ancaman Kelaparan dan Kematian
Dalam pernyataannya, TTP mengklaim serangannya pada Sabtu (5/2/22) malam telah menewaskan enam tentara Pakistan. Namun sayap humas pada militer Pakistan (ISPR) menyebut lima personel Korps Perbatasan tewas akibat serangan itu.
“Tentara kita merespons dengan cara yang setimpal,” sebut ISPR dalam pernyataannya, sembari menyebut ‘para teroris mengalami banyak korban jiwa’.
Ditegaskan ISPR bahwa Pakistan mengecam keras penggunaan wilayah Afghanistan oleh para teroris. “Tentara bertekad untuk mempertahankan perbatasan Pakistan dari ancaman terorisme, dan pengorbanan seperti itu dari para tentara kita yang berani akan semakin memperkuat tekad kita,” tegas ISPR dalam pernyataannya. (detik/hm14)
