Baghdad | MISTAR.ID – Jumlah korban akibat aksi protes sejak awal Oktober di Irak naik menjadi 485 orang tewas dan 27.000 cedera, demikian dikatakan seorang pejabat komisi pengawas hak asasi manusia pada Jumat (20/12/19).
“Jumlah korban sejak awal aksi protes pada Oktober hingga hari ini tercatat 485 orang tewas dan 27.000 luka-luka di seluruh provinsi di Irak yang mengalami demonstrasi dan aksi duduk,” kata Ali al-Baiyati, anggota Komisi Tinggi Independen untuk Hak Asasi Manusia Irak, kepada Xinhua.
Menurut al-Baiyati, total demonstran yang ditangkap mencapai 2.807 orang, 107 di antaranya saat ini masih dalam tahanan.
Selain itu, sebanyak 48 demonstran dan aktivis masyarakat sipil diculik oleh kelompok bersenjata yang identitasnya belum diketahui, tambahnya.
Aksi pembunuhan dan penculikan belakangan ini semakin marak di Irak, khususnya di kalangan aktivis masyarakat sipil yang berpartisipasi dalam demonstrasi antipemerintah yang dimulai lebih dari dua bulan lalu.
Sebelumnya komisi tinggi itu memperingatkan tentang meningkatnya pembunuhan terhadap aktivis masyarakat sipil di Baghdad dan kota-kota lainnya.
Komisi tersebut juga menyoroti perlunya upaya dari dinas keamanan untuk menghentikan pembunuhan yang menyasar warga yang tidak bersenjata, serta menahan para pelaku tindak kriminal dan menyeretnya ke pengadilan.
Demonstrasi massal terus berlanjut di Baghdad dan beberapa kota lain di Irak tengah dan selatan sejak awal Oktober, menuntut reformasi komprehensif, perang melawan korupsi, layanan publik yang lebih baik, dan lapangan kerja lebih luas.
Sumber: Xinhua/antara
Editor: Luhut Simanjuntak
