10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

320 Ribu Warga Ukraina Pulang Kampung Perangi Rusia

Kiev, MISTAR.ID

Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang sangat buruk akibat serangan membabi buta yang menghancurkan banyak fasilitas umum milik Ukraina dan memaksa jutaan warganya mengungsi ke negara tetangga untuk menyelamatkan diri.
Namun begitu, lebih 320 ribu warga Ukraina di luar neger dikabarkan pulang ke kampung mereka untuk membantu negara tersebut berjuang melawan Rusia.

Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina mengatakan sebagian besar warga yang kembali adalah laki-laki. Tak hanya itu, mereka juga mengatakan para warga kembali untuk membantu Ukraina berperang melawan pasukan militer Rusia. “Warga laki-laki kami tidak menyerah. Jadi kami perlu membantu, kami perlu berjuang untuk negara kami,” cuit Layanan Penjaga Perbatasan Negara seperti dikutip media, Kamis (17/3/22). “Ukraina harus bebas, seperti semua orang,” mereka menegaskan.

Sebelumnya, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengungkapkan sekitar 2,97 juta orang telah meninggalkan Ukraina hingga Selasa (15/3/22). Mereka juga memprediksikan angka tersebut meningkat akibat serangan Rusia yang tak mereda. Sebagian besar pengungsi berada di negara-negara yang berbatasan dengan Ukraina, seperti Polandia, Slovakia, Hongaria, Rumania dan Moldova. Lebih dari setengahnya, atau sekitar 1,8 juta warga sudah berada di Polandia saja.

Baca juga: Menlu Jerman: 2.500 Pengungsi Ukraina akan Dijemput Lewat Moldova

Berdasarkan data UNHCR, sejumlah besar pengungsi mulai bergerak lebih jauh ke Barat. Sekitar 300 ribu orang disebut bergerak ke Eropa Barat. Alih-alih mereda, serangan Rusia mengganas dan berdampak warga sipil. Pemukiman, apartemen, hingga rumah sakit, dan pasar terdampak serangan tersebut.

WHO mencatat sedikitnya 12 orang tewas dan 34 luka-luka dalam 43 serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan di Ukraina beberapa waktu terakhir. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan petugas kesehatan juga menjadi korban dalam
serangan-serangan tersebut. Ia juga mengatakan serangan ke Ukraina turut memengaruhi layanan kesehatan mental dengan lebih dari 35 ribu pasien di rumah sakit jiwa Ukraina dan fasilitas perawatan jangka panjang.

“Serangan terhadap perawatan kesehatan adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional, kapan saja dan di mana saja,” ucap Tedros seperti diberitakan media, Kamis (17/3/22). “Serangan itu membuat orang-orang kehilangan perawatan yang sangat dibutuhkan dan merusak sistem kesehatan. Itu yang kami lihat di Ukraina.” (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles