6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Yudi Efrinaldi ‘Es Gak Beres’ di Finalis SATU Indonesia Award 2021

Asahan, MISTAR.ID

Jatuh bangun di dunia usaha, bagi Yudi Efrinaldi menjadi tantangan yang harus dilewati sebelum akhirnya berdiri di puncak kesuksesan. Satu per satu kegagalan dijadikannya guru terbaik sebelum akhirnya dia berada di puncak keberesan dengan branding ‘Es Gak Beres’ (EGB).

Kini, pemuda 32 tahun ini kembali tertantang mencoba membereskan peruntungan pada kompetisi penganugerahan apresiasi kepada generasi muda yang berkontribusi positif bagi masyarakat di bidang wirausaha.

Sejauh ini, Yudi dengan branding ‘Es Gak Beres’-nya telah sampai pada babak final setelah sebelumnya berhasil melangkah jauh menyisihkan belasan ribu peserta dari berbagai seantero nusantara lewat Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2021.

Baca Juga:Menteri BUMN Erick Thohir, Menantang Generasi Milenial Indonesia untuk Meningkatkan Kewirausahaan

“Mulanya saya tidak sangka bisa sejauh ini. Berkat dukungan dan support dari banyak pihak, alhamdulillah Es Gak Beres bisa maju hingga babak final. Mohon dukungan dan doanya,” kata pengusaha yang kini sudah memiliki hampir 500 mitra cabang di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah itu saat berbincang bersama wartawan, Selasa (5/10/21).

Yudi mengaku, mulanya tidak pernah berpikir untuk sukses berwirausaha. Latar belakangnya sebagai pegawai honorer membuat ia belajar secara otodidak dan mencoba peruntungan di dunia usaha makanan, belajar secara otodidak di Youtube, menggabungkan berbagai inspirasi jualan unik dan menarik.

“Memang awalnya mencoba dulu itu mulai dari jualan bubur ayam pinggir jalan, pisang goreng krispi, sampai menggagas ojek online pertama di Kisaran (Kijek). Terakhir rezekinya di sini, (es gak beres),” kata dia.

Baca Juga:Teten Dorong Lahirnya Wirausaha Baru Lewat Koperasi

Lewat ‘Es Gak Beres’ dia bisa meraup omzet ratusan juta per bulan lewat penjualan bahan baku ke mitra cabang. Bahkan, hasil pengembangan cabang Es Gak Beres dapat digunakan untuk membangun sebuah kafe dan resto pada Desember 2020 lalu.

Kafe ini juga menjadi salah satu upaya Yudi untuk mempertahankan merek agar dapat berkembang dan bertahan lebih lama lagi. Perkembangan usaha ini, kata dia, juga telah membantu mempekerjakan 40 orang karyawan di bidang produksi bahan baku dan 10 orang untuk pengelolaan kafe dan resto.

Berkompetisi di SATU Indonesia Award, Yudi sudah menjalani seleksi ketat oleh dewan juri selama enam bulan, hingga akhirnya terpilih 2 finalis bidang kewirausahaan bersama Benny Santoso seorang pengusaha tempe asal Bali.

Baca Juga:Menyongsong Revolusi Industri 4.0, SMK Harapan Siantar Didorong Jadi Wirausaha

Untuk diketahui, apresiasi SATU Indonesia Awards merupakan penganugerahan kepada anak bangsa yang tidak kenal lelah berkontribusi bagi masyarakat, rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi mewujudkan perubahan positif bagi lebih banyak orang.

Mereka terpilih sebagai 22 finalis merupakan anak muda yang senantiasa berkontribusi bagi masyarakat melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut. Astra juga kembali memberikan tambahan kategori apresiasi khusus kepada para pejuang tanpa pamrih di masa pandemi Covid-19.

Kini, kamu bisa berperan serta membantu Yudi Efrinaldi dalam voting finalis SATU Indonesia Award Astra 2021 kategori kewirausahaan. Silakan klik link https://www.satu-indonesia.com/SIA2021Vote/ untuk registrasi melalui email dan vote Yudi sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap perjuangan wira usaha yang dilakukannya. (perdana/hm14)

Related Articles

Latest Articles