9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Seperti Malioboro Dan Khrisna, Bobby Nasution Ingin Medan Punya Sentra Oleh-Oleh

Medan, MISTAR.ID

Menjadikan UMKM naik kelas merupakan harapan dan komitmen yang ingin diwujudkan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sejumlah langkah dan upaya pun dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan tersebut agar UMKM di Kota Medan semakin dikenal dan mampu menembus pasar yang lebih luas melalui produk-produk unggulan yang dihasilkan.

Selain mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan digitalisasi keuangan dalam bertransaksi, Bobby Nasution juga membuka kembali Kesawan City Walk (KCW) sebagai wadah bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan usaha. Di samping itu juga sebagai upaya membentuk ekosistem ekonomi baru di ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Melalui OPD terkait, menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut juga minta dan mendorong agar menghadirkan inovasi dan formulasi untuk membantu upaya peningkatan UMKM. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan, saat ini tercatat sebanyak 27.763 UMKM binaan Pemko Medan.

Baca juga: 40 UMKM Lokal Ikut Pekan Kuliner Kondang UMKM Medan

Untuk itu, Bobby Nasution pun minta dibentuk tim sekaligus melakukan validasi data, sehingga para stakeholder dapat memberikan bantuan sesuai kebutuhannya masing-masing. Tim yang dibentuk juga diharapkan nantinya dapat menentukan target berapa
pelaku UMKM yang dibantu baik secara finansial, pembinaan maupun pelatihan.

“Misalnya dari ultra mikro naik kelas menjadi mikro, kemudian mikro naik kelas menjadi kecil serta dari kecil menjadi menengah. Tentunya itu harus ada jangka waktunya berapa lama bisa naik kelas. Saya mau tahapan-tahapannya harus jelas,” kata Bobby Nasution
saat memimpin rapat koordinasi pengembangan UMKM bersama stakeholder di Balai Kota Medan baru-baru ini.

Dalam rapat tersebut, Bobby Nasution juga berharap agar dapat saling berkoordinasi dalam membuat satu data secara keseluruhan jumlah pelaku UMKM, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam membantu pelaku UMKM naik kelas.

“Langkah pertama yang harus dilakukan yakni menentukan terlebih dahulu jenis bantuan apa yang akan diberikan, apakah finansial, pembinaan atau seperti apa. Kemudian kelompok UMKM yang seperti apa dan pembentukan kelompoknya seperti apa. Kita harus sepakat karena tugas kita melayani para pelaku UMKM,” pungkas Bobby Nasution.

Baca juga: Bersama Pimpinan Bank dan PNM, Pemko Medan Bentuk Tim Bina dan Kembangkan UMKM

Menindaklanjuti instruksi tersebut, Kadis Koperasi dan UKM Kota Medan Benny Nasution mengungkapkan, pihaknya telah melakukan dan menyusun sejumlah langkah dalam
rangka pembinaan serta pengembangan UMKM di Kota Medan.

“Inovasi yang dilakukan melakukan pendataan UMKM secara digital, aktivasi Kawasan Kesawan sebagai kawasan heritage sekaligus “The Kitchen of Asia”, edukasi dan pembinaan pelaku UMKM terkait ekonomi digital serta memperluas pasar bagi produk koperasi
dan UMKM melalui pelibatan dalam pengadaan E-katalog. Kita juga menggandeng marketplace ternama di Indonesia sebagai sarana digital marketing,” ujar Benny.

Semua upaya Pemko Medan tersebut pun mendapat apresiasi dari Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FE-UMSU) Lufriansyah. Dirinya sangat mendukung inisiasi Pemko Medan mendorong pelaku UMKM dalam memanfaatkan digitalisasi saat bertransaksi.

“Kebijakan Pak Wali Kota yang memasukan produk UMKM ke dalan e-katalog belanja makan dan minum di Pemko Medan jelas sangat membantu sekali. Yang pasti, produknya
akan lebih dikenal dan memungkinkan terjadinya peluang transaksi yang lebih besar dan tentunya sangat membantu UMKM di Kota Medan,” jelas Lufriansyah.

Dikatakan Lufriansyah, program Sakasanwira yang diusung Bobby Nasution merupakan hal yang menarik, karena setiap wilayah memiliki sentra kewirausahaan. Ke depan, diharapkan Kota Medan memiliki sentra oleh-oleh seperti misalnya Malioboro di Yogyakarta dan
Khrisna di Bali.

Baca juga: Anggota DPRD Apresiasi Strategi Bobby Bangkitkan UMKM di Medan

“Saya rasa ini juga jadi cita-cita warga Kota Medan yang menginginkan adanya pusat oleh-oleh. Jadi, rasanya harus ada sebuah tempat pusat oleh-oleh yang di dalamnya menjajakan atau menjual produk-produk UMKM binaan Pemko Medan. Lalu ada label khusus yang
menandakan bahwa itu adalah produk pilihan. Jadi siapapun yang datang, begitu pulang dari Medan membawa oleh-oleh khas Medan,” ungkapnya.

Lanjutnya, dirinya juga berharap pengembangan UMKM dapat dilakukan dengan maksimal. Mengingat Bobby Nasution berencana menjadikan kawasan heritage sebagai lokasi yang ditujukan bagi pelaku UMKM. “Kalau bisa itu segera direalisasikan. Jadi para pelaku UMKM pun akan terpacu untuk bersaing dalam menghadirkan produk, kemasan, harga dan rasa yang lebih baik,” pungkasnya. (rahmad/hm09)

Related Articles

Latest Articles