11.3 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Rosihan Juhriah Rangkuti, SH., MH Kejujuran dan Tanggungjawab Kunci Seorang Pemimpin

Sukses tidak hadir serta merta, ia berjalan dengan iramanya, bergelombang, penuh nada, melampaui jiwa, penilaian, kejujuran dan tanggungjawab hingga menghadirkan sejuta pesona. Dan tidak perlu diragukan lagi jika perempuan mampu menghadirkan pesona itu dalam perjalanan karir bahkan kepemimpinan.

Rosihan Juhriah Rangkuti, SH.,MH, perempuan kelahiran Tapsel ini mulai menjadi hakim sejak tahun 2000 di PN Kuala Simpang, Tebing Tinggi Deli, Binjai, Bukit Tinggi dan Lubuk Pakam. Tahun 2015 s/d 2017 ia dipercaya menjadi Wakil ketua PN Stabat kelas II (pada saat itu), tahun 2018 ia kemudian dipercaya menjadi ketua PN Kota Pematangsiantar (kelas IB). Dan tahun 2019 sampai sekarang menjadi wakil PN Sleman (kelas IA) di Provinsi DI Yogyakarta.

“Sebagai hakim, semua diberi kesempatan oleh Mahkama Agung (MA) untuk menjabat sebagai pemimpin pengadilan,” ujar perempuan yang akrab dengan sebutan Kak Ros. Tidak terkecuali perempuan atau laki-laki, asalkan memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh MA. Sama-sama mengikuti tes kelayakan (fit and proper test). Ia lolos FnP menjadi pimpinan PN Kelas IB di tahun 2017, dan kemudian lulus FnP menjadi pimpinan PN kelas IA/IA Khusus.

Rosihan Juriah, berasal dari keluarga sederhana. Ayah dan Ibu sebagai pengajar yang menanamkan kejujuran, tanggungjawab serta nilai-nilai agama, membuat ia tidak ragu dalam memberikan sebuah keputusan, sekalipun keputusan itu dinilai kontrovesi. Pernah suatu ketika, ia memberikan vonis bebas kepada tersangka kasus lingkungan. Rosihan juga tidak tanggung-tanggung memberikan putusan maksimal kepada pelaku trafficking. Sehingga sangat diapresi oleh masyarakat dan mendapat penghargaan dari Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Provinsi Sumatera Utara.

“Jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Saya selalu bertekat menjaga agar dapat menjalankan amanah itu sebaik-baiknya,” jawab Rosihan.

Beruntung, Rosihan memiliki keluarga yang mendukung karirnya. Suaminya, Marasamin SH, MH, yang juga seorang pengacara serta aktif di LSM, sangat memahami serta memberikan suport yang luar biasa kepadanya. Itu yang membuat perjalanan antara karir, keluarga serta pengabdian kepada masyarakat bisa berjalan dengan seimbang. Tentu saja, selain keluarga, sekolah, lingkungan, dan isntitusi turut berkontribusi bagi perkembangannya menjadi seorang pemimpin di lembaga pengadilan.

Ada perjalanan menarik dari seorang Rosihan Juriah ini. Meski hanya 1 tahun mengabdi sebagai pimpinan di PN Kota Pematangsiantar, ia membuat banyak perubahan sistem di dalamnya. Harus ia akui, pertama kali ia berada di PN Pematangsiantar, kondisi PN ini sangat jauh tertinggal dari pengadilan lain. Baik sistem managemen SDM maupun managemen tata kerja . Dengan semangat memenuhi standar ICPE (internasional Court Performance Exelence, ia bisa menghantarkan PN Siantar dari akreditasi B menjadi akreditasi A (excellence).

“Semua tidak terlepas dari kerjasama yang baik dengan seluruh jajaran PN Siantar, alhamdulillah PN Siantar menjadi Akreditasi excellence,” ujar Rosihan. (Rika yoesz)

Related Articles

Latest Articles