9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Nurul Aisawa, From Zero To Hero

Jakarta, MISTAR.ID

Kiasan dari bukan apa-apa menjadi sangat berarti bukan hanya ada di dunia film. Sebenarnya, kenyataan itu sering terjadi di dunia nyata. Termasuk yang dialami gadis asal Jambi ini, Nurul Aisawa.

Masih berpangkat Serda TNI, Nurul kini bergabung di Korps Wanita TNI AD. Menjadi bagian abdi negara ini diraihnya dengan berbagai liku-liku kehidupan. Mulai buruh serabutan hingga kini bertugas di Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad), menjadi bagian hidup nurul yang tak terpisahkan.

Masa lalu yang berat pernah dialami Nurul, baik dari tukang parkir hingga jadi pemain musik black metal. Tapi gadis asal Jambi ini berhasil bisa mengharumkan nama keluarga.

Lulus SMA Gagal Tes Polwan
Nurul, begitulah teman-teman memanggilnya, seorang gadis yang bercita-cita menjadi bagian dari abdi negara. Setelah tamat SMA pada 2014, dia berusaha mendaftar menjadi Polwan, ternyata gagal.

Tidak pantang menyerah, dia mencoba masuk dalam bagian akademi militer TNI. Ternyata masih pupus harapan di percobaan pertama.

Sebagai Tulang Punggung
Melihat kondisi bapak yang tengah sakit, hingga terpaksa menggunakan kursi roda, membangkitkan hati Nurul. Dia ingin bisa mandiri dan tidak menyusahkan orang tua.

Dia mencoba berbagai pekerjaan atau buruh serabutan untuk menyambung hidupnya. Baik dari jadi personel band metal, hingga pekerjaan kasar.

Masuk Anggota Black Metal
Sejak kelas 3 SMP, Nurul sudah belajar bermain musik, baik gitar, drum, hingga bass dengan temannya. Keahliannya di bidang musik, menghantarkannya sebagai pemain band kecil-kecilan. Nurul yang suka bermain musik, pernah ditentang oleh mamaknya.

Karena dianggap sebagai buang-buang waktu. Tapi dia tetap melaju dan terus tekun belajar gitar dari kakak laki-lakinya.

Akhirnya Nurul diajak oleh temannya untuk bergabung dalam band Black Metal. Dia bermain gitar dan bass begitu handal. Banyak panggilan manggung di wilayah Jambi. Uangnya sengaja ditabung untuk membeli motor.

Karyawan Warung Cabai di Pasar
Perjalanan hidup Nurul semakin ditempa. Dia ingin mencari sambilan pekerjaan lagi. Akhirnya mendapat tawaran dari teman untuk bekerja di pasar.

Setiap malam Nurul bekerja di warung agen cabai di pasar, terkadang sampai tengah malam. Jika cabai sedang banyak, dia bisa kerja sampai shubuh tiba. Nurul akan menerima uang tambahan Rp5 ribu atas jasa menggendong setiap karung cabai ke pembeli.

Pernah Jadi Tukang Parkir dan Cuci Motor
Pekerjaan serabutannya sebagai personel band dan karyawan agen di pasar, dirasa masih ada waktu luang yang bisa diisinya. Abang atau sapaan akrab kakak laki-laki Nurul, mengajak dirinya jadi tukang parkir.

Pendapatan yang cukup besar baginya kala itu. Meski termasuk pekerjaan kasar bagi seorang perempuan. Kemudian berlanjut bersama abangnya memberi jasa mencuci motor.

Jadi Karyawan Foto Copy dan Warnet
Seiring berjalannya waktu, dia merasa ingin memiliki pekerjaan tetap yang bisa memenuhi keinginannya memiliki motor. Nurul mendapat pekerjaan sebagai karyawan foto copy.

Memiliki pemimpin yang baik dan murah hati, dia mendapat tawaran untuk rangkap kerja sebagai penjaga warnet. Nurul merasa puas bisa bekerja di tempat itu.

Rela Jual Motor
Mengetahui bahwa ada pembukaan pendaftaran Korps Wanita TNI AD, Nurul kembali bersemangat untuk memenuhi cita-citanya dulu. Saat membawa berkas ke Jambi, ternyata pendaftaran tahun itu hanya telah berpindah ke Palembang.

Karena sesampainya di Palembang, ternyata pendaftaran tinggal 2 hari. Demi bisa mendapat uang untuk membeli tiket pesawat bolak-balik dari Jambi dan Palembang, dia rela menjual motor hasil tabungannya selama ini.

“Untuk bolak-balik dari Jambi ke Palembang, terus ke Jambi sama Palembang lagi, saya jual motor saya,” ujar Nurul.

Sempat Putus Asa
Jua motor untuk biaya pesawat itu dirasa sudah menjadi perjuangan puncaknya untuk mencoba jadi anggota TNI.

Dia sudah begitu pasrah, kalau di kesempatan kali itu dia gagal lagi, maka sudahi saja. Nurul merasa putus asa, tidak akan lagi mencoba ke sekian kalinya lagi untuk menjadi abdi negara.

Multitalenta di Bidang Musik
Keahlian Nurul di bidang musik membawa keberuntungan tersendiri. Dia dipanggil untuk tes pertama, yakni berakting tengah memainkan musik, dari gitar, bass, dan drum.

Kala itu, corps Ditajenad memang tengah mencari bibit muda unggul yang memiliki kelebihan di seni musik. Nurul tidak menyangka, passion yang pernah dipandang rendah, kini berbuah manis.

Gadis asal Jambi itu, kini mantap dengan loreng hijaunya sebagai Serda Nurul Aisawa di Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad), from zero to hero.(merdeka/hm03)

Related Articles

Latest Articles