7.5 C
New York
Friday, March 29, 2024

Joyce Lin, Sosok Pilot Wanita Yang Jatuh Di Danau Sentani Papua

Jakarta, MISTAR.ID

Joyce Lin ternyata adalah pilot wanita yang mengalami kecelakaan pesawat di Danau Sentani Jayapura Papua beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Sentani dan tiba-tiba pesawat yang dipilotinya meledak dan akhirnya jatuh dan tenggelam hingga menewaskan wanita yang juga ahli komputer (IT) tersebut.

Pihak Mission Aviation Fellowship (MAF) mengaku bersedih dan kehilangan atas tewasnya Joyce Lin. Pesawat yang dipiloti Joyce mengalami kecelakaan dan terjatuh di Danau Sentani Jayapura, Papua.

Pencarian kotak hitam di Danau Sentani. (f:detik/mistar)

“Keluarga Mission Aviation Fellowship (MAF) sangat sedih dengan kehilangan rekan dan teman mereka, Joyce Lin,” demikian pernyataan dari MAF yang dimuat di situs resminya, Rabu (13/5/20). Pihak MAF menyatakan Joyce satu-satunya orang dalam pesawat tersebut dengan muatan alat-alat kesehatan untuk memerangi corona di daerah tersebut. MAF menyatakan Joyce sangat bahagia bekerja di Indonesia.

“Meskipun dia ada di sana hanya dua tahun–satu di Jawa Tengah untuk sekolah bahasa dan satu lagi di Sentani–dampaknya sangat signifikan. Berulang kali Joyce membagikan betapa dia dipenuhi sukacita dalam minggu-minggu sebelum dia pergi untuk bergabung dengan Tuhan,” katanya.

Joyce adalah Sarjana Sains dan Magister Teknik lulusan kampus kenamaan dari Amerika Serikat (AS), Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namun, karena minatnya dalam penerbangan, Joyce memperoleh sertifikat pilot pribadi untuk bersenang-senang saat ia kuliah.

Joyce awalnya bekerja sebagai spesialis komputer (IT) selama lebih dari satu dekade hingga menjabat direktur teknis di perusahaan komersial. Selama waktu itu, Joyce menghadiri seminari Kristen penuh waktu dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell hingga akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity.

Lalu dia menemukan penerbangan misi dan terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen. Kemudian Joyce pun bergabung bersama MAF.

Dari saat penemuan pertama itu, Joyce telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi pilot misionaris. Dia memperoleh peringkat instrumen dan sertifikat komersial, dan bekerja sebagai instruktur penerbangan untuk memenuhi persyaratan pilot MAF,” tulis MAF.

Joyce dikenal sebagai sosok yang punya jiwa sosial tinggi. Sebagai pilot, Joyce ingin membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis yang menyelamatkan jiwa. Dia juga memberikan pasokan untuk pengembangan masyarakat, mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.

“Kalimat terakhir biografi Joyce MAF berbunyi, ‘Sementara Joyce akan selalu bersemangat untuk menerbangkan pesawat dan bekerja di komputer, ia paling bersemangat untuk berbagi kasih Yesus Kristus dengan membantu mengubah keputusasaan orang lain yang mendalam dan berkabung menjadi tarian dan kegembiraan’,” demikian MAF.

Kecelakaan pesawat ini terjadi pada Selasa (12/5/20) kemarin sekitar pukul 06.30 WIT. Kecelakaan terjadi saat pesawat MAF PK-MEC itu terbang melewati danau dan meledak di atas ketinggian. Pesawat lalu jatuh di tengah-tengah danau, hingga jatuh ke permukaan air dan akhirnya tenggelam.

Diketahui pesawat tersebut baru dua menit lepas landas dari Bandara Sentani menuju Desa Mamit di dataran tinggi Papua. Di dalam pesawat ada kebutuhan logistik dan termasuk alat rapid test Covid-19 rapid test untuk klinik setempat.

Sumber : Detik
Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles