8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Film Pendek Bonapasogit Karya Komunitas Film Sumut

MISTAR.ID – Sepertinya para penggiat film tengah membakar amunisi mereka untuk mengangkatn film-film bernuansakan lokal. Budaya batak serta latarbelakang keindahan Danau toba, tidak lupa dijadikan pemanis dalam film tersebut. Nyatanya, bukan hanya pelaku perfilman besar yang melirik tersebut. Para komunitas film indi di Sumatera Utara juga sedang giat giatnya mengangkat budaya menjadi film andalan mereka.

Salah satu yang teranyar adalah Film Pendek Bonapasogit karya komunitas film Sumut. Mereka yang tergabung dari beberapa sineas dan komunitas film, sepakat membuat film secara keroyokan.
“Film ini akan menjadi Film pembuka pada perhelatan Lake Toba Film Festival (LTFF-3) 2019.” Ujar Onny Kresnawan, Direktur Of Photografi LTFF-3 Bonapasogit.Usai melakukan shooting film di kawasan Danau Toba,para kru film ini sempat mengunjungi redaksi Harian Mistar hari Jumad kemarin.

Para pemain adalah Prima Sinaga sebagai Niko, BinaLeonora Nadeak sebagai Namboru dan Wari Al Kahfi sebagai Andre. Yang menariknya lagi, film ini juga menyertakan potensi lokal untuk beradu akting dengan para pemain dari kota Medan. Akting mereka juga tidak kalah dengan artis ibu kota.

“Film Pendek Bona Pasogit mengisahkan tentang kegalauan Niko yang ingin merantau ke kota. Ia berharap akan ada kehidupan lebih baik. Namun kehadiran Andre dari kota mengais rejeki dari sumber alam yang amat kaya dari kampung nya membuat Niko berfikir ulang.” Ujar Direktur dan Sutradara Roy Manta

Sebagai film pendek yang akan ditayang pada pembukaan LTFF-3 2019 ini hanya berdurasi 15 Menit.LTFF adalah acara tahunan yang dilakukan Rumah Karya Indonesia dengan berbagai macam kegiatan, nonton dan diskusi film di tepian Danau Toba, Simposium dan workshop film serta kemah 1000 tenda. LTFF di dukung oleh Dinas Pariwisata Samosir dan Pusbang Film RI.

“Sebenarnya kita ingin buat durasi yang lebih panjang, namun kita terkendala biaya.” Ujar mereka sambil tertawa.

Film ini merupakan dana patungan dari seluruh sineas dan komunitas film. Baik dana, maupun kontribusi lainnya. Mereka berharap film ini menjadi penyemangat bagi pemerintah daerah yang ingin memajukan wisata lewat perfilman lokal.

All Crew
Script: Tedy Wahyudi, Line Produser: Dewi Girsang, Asst. Cameraman: Daud, Talent Director: Wari Al Kafhi, Kordinator Talent: Hanna Pagiet, Art Director: Fiqry Ramadhani, Asst Director: Cangkir Kosong, Make Up: Tasya Gultom, Audioman : Faqih Saragih, Boomer: Nikhardo, Lighting: Sebraya, Script Contiunity : Umaru Marbun, Clapper: Amitriea, Equitment Support: Gazali MAC, Editing: Manuproject Sinema.

Penulis : Rika
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles