Medan | MISTAR.ID – Warga Kecamatan Medan Tembung dan Percut Sei Tuan, menolak keras jika jenazah Rabbial Muslim Nasution (24) pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, dikuburkan di kawasan di dua kecamatan itu, Minggu (17/11/19)
Penolakan keras warga itu disampaikan oleh masyarakat yang terhimpun dalam organisasi kepemudaan dan warga perorangan.
Seperti yang disampaikan organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila, Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung. Dalam penyampaiannya, para pemuda itu berpesan menolak keras aksi terorisme, bahkan menolak jika jenazah pelaku bom bunuh diri itu dimakamkan di wilayah tempat tinggalnya.
Para pemuda itu sangat menginginkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara yang tenteram dan damai.
Kemudian, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Rayon Percut Sei Tuan, juga menolak keras tindakan anarkis yang dilakukan oleh teroris dan menolak jenazah teroris dimakamkan di Kota Medan.
Senada, Tondi Rangkuti (31) warga Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung menuturkan, jika dirinya sangat mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang dilakukan pelaku dan menolak jenazah pelaku dimakamkn di Kota Medan.
“Saya sangat mengutuk aksi pelaku hingga menimbulkan korban yang tidak berdosa. Saya selaku warga Medan Tembung, menolak jika jenazah pelaku itu dimakamkan di Kota Medan. Buang aja jenazahnya ke laut biar dimakan ikan,”sebut Tondi, yang aktif di salah satu partai Politik di Kota Medan itu kepada awak media ini.
Diketahui Sebelumnya, aksi bom bunuh diri yang dilakukan Rabbial Muslim Nasution (24) warga Jalan Jangka No 89 B, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, di Mapolrestabes Medan, terjadi Rabu (13/11/2019) sekira pukul 08.45 WIB.
Akibatnya, empat anggota polisi, satu pegawai harian lepas (PHL) dan seorang masyarakat mengalami luka-luka akibat ledakan hingga harus mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara Medan. Selain itu suasana di Kota Medan, sempat mencekam atas aksi teroris yang dilakukan pelaku.
Reporter: Hendra Tanjung
Editor: Luhut Simanjuntak
