15.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Viral Warga Marahi Penyidik karena Laporan Di-SP3, Kapolrestabes Medan: Sedang Kita Dalami

Medan, MISTAR.ID

Video seorang wanita marah-marah di kantor polisi karena kasus yang dilaporkannya dihentikan oleh penyidik viral di media sosial (medsos) Instagram, sejak akhir pekan kemarin.

Dalam video berdurasi 2 menit 51 detik tersebut, wanita yang belum diketahui namanya itu meminta pertanggungjawaban oknum penyidik berinisial KG yang telah menghentikan (SP3) kasus yang dilaporkannya 2016 silam.

Dalam video yang beredar tersebut, disertakan caption ‘katanya tak cukup bukti atas laporannya, seorang ibu marah-marah ke salah seorang personel Polrestabes Medan’.

Baca Juga:Sebelum Tewas di RTP Polrestabes Medan, Korban Minta Uang Rp5 Juta

Video diawali saat seorang wanita dan pria tiba di kantor polisi. Sejurus kemudian, wanita itu marah-marah sambil mengeluarkan beberapa kalimat kekecewaannya terhadap kinerja seorang penyidik yang saat itu sedang duduk di kursi. “Di sini bapak yang harus tanggungjawab, koq enak aja bapak. Jelaskan dulu ini, kami gak mau, coba jelaskan dulu,” kata wanita itu.

“Bapak pintar membuat ini, pintarkan membuat ini, coba dulu jelaskan sama kami. Coba jelaskan dulu ini,” ucapnya.

Wanita itu lantas menanyakan kenapa laporan mereka tidak ‘duduk’. “Kok gak ada pidananya, gak ada bukti. Bapak bilang di surat ini, (surat penghentian), tidak cukup bukti,” timpal laki-laki yang ikut mendampingi wanita tadi di kantor polisi. “Ini penghentian bapak yang buat, suka-suka hati bapak. Bapak sudah mainkan hukum ini. Bapak pandai berbuat, tanggung jawab. Di sini kami yang dirugikan,” lanjut wanita tadi.

Baca Juga:Tim Kuasa Hukum Korban Asusila Hingga Idap HIV Sambangi Polrestabes Medan

Kalimat umpatan kembali keluar dari mulut wanita itu yang kecewa karena dirinya sudah memberikan sejumlah uang dalam berjalannya proses laporan. “Udah bapak makan uang saya 5 juta, saya di sini benar, bukan salah. Pegang ini, pegang,” katanya sembari menunjukkan lembar kertas SP3.

Tak berapa lama, anggota polisi lain masuk ke dalam ruangan yang meminta jangan ada keributan. “Nakal ini pak, nakal. Kalau polisi nakal kan, harus direkam,” ucapnya.

“Bapak manusia loh,” kata si wanita.

Laki-laki yang ada di dalam video kemudian menjelaskan mengapa mereka ribut di kantor polisi. Dia bilang, mereka telah membuat laporan tahun 2016 dengan melengkapi bukti. “Saya laporkan sendiri, gak sanggup saya bayar pengacara, tapi dimainkan sama orang ini (sambil menunjuk penyidik tadi). Jahat orang ini pak. Kalau saya pakai pengacara, gak berani dia buat SP3 ini,” tukasnya.

Baca Juga:Polrestabes Medan Rutin Patroli, Pengamat: Polisi Jangan Kalah dengan Begal

Padahal, kata mereka, surat lengkap saat membuat laporan. Namun dikit-dikit mereka dimintai uang, biar berkasnya jalan.

Kriminolog Dr Redyanto Sidi menilai kedatangan pria dan wanita itu sebagai bentuk kekecewaan masyarakat atas kinerja penyidik yang diduga telah dipermainkan. “Pimpinan kepolisian perlu mendalami peristiwa ini, terutama informasi permintaan uang,” ujar Redy saat dimintai tanggapannya, Selasa (20/9/22).

Redy juga menilai pimpinan kepolisian perlu melakukan cek ulang penanganan LP masyarakat tersebut. Selain itu, perlu dikaji dan dilakukan evaluasi kepada jajaran untuk mengontrol kinerja, agar kejadian serupa tidak terulang. “Masyarakat juga perlu diberi edukasi, bila mengalami kendala atas laporannya. Sanksi diperlukan atas pelanggaran etik dan hukum,” tegasnya.

Baca Juga:Polrestabes Medan Bagikan 200 Sembako Kepada Warga Terdampak Kenaikan BBM

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda yang dikonfirmasi terkait viralnya video itu mengaku akan menyelidiki. “Terima kasih, sedang kita dalami,” ucapnya.(ial/hm15)

Related Articles

Latest Articles