8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Viral, Seorang Pelajar SMAN di Dairi Dipukuli Oknum Guru Hingga Berdarah-darah

Sidikalang, MISTAR.ID

Berita viral di YouTube, seorang pelajar Kelas X di salah satu SMAN di Silahisabungan, Kabupaten Dairi, inisial RP mengaku dianiaya oknum gurunya. Pelajar itu mengaku wajahnya berdarah-darah karena dianiaya oknum berinisial Sp.

Peristiwa itu disebut terjadi pada saat pengumpulan dana perbaikan kaca sekolah yang uangnya dikutip dari siswa/i di ruang kelas, pada Sabtu(14/5/22).

Kejadian itu diceritakan RP ketika dirinya menjalani perawatan di Puskesmas Silahisabungan.

Baca Juga: Penganiayaan Anak di Medan Terungkap Setelah Guru Curiga, Pelaku Juga Melakukan pada Kakak Korban

Dalam pengakuannya, RP menjelaskan, ia ditampari, dipukuli juga ditumbuki secara berulang-ulang oleh oknum guru yang mengajar bahasa Indonesia itu hingga menyebabkan wajahnya berdarah.

RP menjelaskan, penganiayaan yang dilakukan gurunya itu terjadi, Sabtu (14/5/22) saekitar pukul 11.00 Wib di dalam ruang kelas saat pengumpulan dana perbaikan kaca sekolah yang dibebankan kepada siswa/i sebesar Rp2.000 persiswa.

Pengakuan RP, ini dikutip dari YouTube Chanel Patroli Hukum yang sudah disebarkan di group facebook Kabar Kabari Dairi dengan judul “Oknum Guru SMAN Silahisabungan Lakukan Tindakan Kekerasan di Dalam Lokal” dan konten tersebut sudah ditonton ribuan kali sejak dishare 3 jam lalu.

Baca Juga: Lapangan Merdeka Siantar Tak Aman, HP Dua Pelajar Dirampas Pengamen

Dalam wawancara YouTuber, RP mengaku dirinya ditampari, dipukuli dan ditumbuki dengan cara berulang-ulang “Lebih 10 kali saya ditampari di ruang kelas hingga bedarah” kata RP seperti pengakuannya di YouTube.

Atas peristiwa yang dialaminya, RP meminta kasus yang menimpanya dan menyebabkan wajahnya berdarah agar diselesaikan secara hukum.

Kepala Puskesmas Silahisabungan, Duma R Pangaribuan kepada mistar.id membenarkan, pihaknya ada merawat pasien korban pemukulan bernama RP siswa salah satu SMAN di Silahisabungan. “Namun untuk visum menunggu persetujuan dari keluarga korban dan kepolisian,” kata Duma lewat selulernya.

Terkait hal itu, Kepala SMAN di Silahisabungan, Sadiman Sigiro ketika dihubungi mistar.id lewat selulernya tidak aktif. Disdik Sumut melalui Kacabdis Kabanjahe Syahri Ginting ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp mengaku sudah mendapat kabar itu dan kini kasusnya sedang dipelajari. “Ya kita sudah dengar, ini kita sedang pelajari,” ujar Syahri.(manru/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles