Medan | MISTAR.ID – Zulkifli yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena kepatan menyimpan 60 kilogram sabu di rumahnya di Jalan Tirto Sari, Lingkungan VII, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, ternyata seorang kurir sindikat jaringan narkoba interansional.
Kepada wartawan, Rabu (11/12/19) Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Arman Depari mengungkapkan hal tersebut, saat memaparkan tersangka Zulkifli berikut barang bukti di Kantor BNNP Sumut di Jalan Balai POM, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Menurut Arman, peredaran narkoba yang masuk ke Indonesia hampir seluruhnya berasal dari Malaysia. Barang tersebut dibawa melalui jalur laut dengan menggunakan kapal kayu dan diserahterimakan di tengah laut kepada sindikat lokal Indonesia. Kemudian barang haram tersebut dibawa ke daerah Tanjung Balai.
Dari Tanjung Balai, narkoba dibawa ke Kota Medan. Oleh tersangka Zulkifki, selaku kurir, menjemput sabu itu dengan becak motor menggunakan keranjang dan menyimpannya di rumahnya.
“Modus operandi penyeludupan dari jalur laut memang sering kali kita lihat. Tapi kali ini ada sesuatu yang berbeda. Tersangka Zulkifli bukan sekedar sebagai kurir dan penyimpan barang haram itu. Namun tersangka juga ditunjuk untuk mengedarkan dan juga menjual dalam partai kecil,” katanya.
Hal ini, lanjut Arman, bisa dilihat dari uang tunai yang diamankan dengan banyaknya pecahan uang kertas Rp5 ribu, Rp10 ribu dan, Rp20 ribu, serta sedikit lembaran uang Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
“Uang itu hasil dari penjualan sabu dalam paket kecil,” jelas perwira bintang dua itu di Kantor BNNP Sumut.
Modus tersangka Zulkifli, membawa 50 bungkus sabu-sabu seberat 60 Kg, dan dibawa dengan menggunakan becak betor merupakan modus yang terbilang baru.
“Modus tersangka terbilang baru. Tersangka mampu mengelabui aparat dengan modusnya,”kata Arman.
Reporter: Hendra/Saut
Editor: Luhut Simanjuntak
