Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Puluhan karyawan PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Tinggi, menggelar aksi mogok kerja menolak penghapusan tunjangan beras dan penghapusan premi mingguan, bulanan dan tahunan yang diusulkan pihak perusahaan.
Puluhan karyawan tersebut terlihat berkumpul di pelataran parkir di sekitaran PT ADEI, Rabu (13/7/22).
Manajer PT ADEI Wucinto usai berdialog dengan karyawannya kepada wartawan menjelaskan, karyawan hari ini menyampaikan tuntutan hak mereka untuk dipenuhi. Jika memang tuntutan tersebut sesuai dengan undang-undang tenaga kerja, akan dipenuhi. Namun, saat ini keadaan ekonomi sedang susah.
Baca Juga:Puluhan Karyawan RS Horas Insani Siantar Unjuk Rasa: Bayar Hak-hak Kami!
“Kita sesuai dengan peraturan dan undang-undang pemerintah. Tuntutan mereka itu, ya tidak sepenuhnya dipenuhi dengan kondisi perusahaan saat ini. Karena dalam kondisi ekonomi saat ini, perusahaan banyak yang tutup. Tuntutan mereka itu yakni menolak penghapusan beras, sementara perusahaan saat ini dalam kondisi sulit,” katanya.
Menurut Wucinto, penghapusan tunjangan beras masih dalam rencana dan baru hari ini akan diberlakukan.
“Namun karena karyawan kita hari ini mogok kerja dan menyampaikan tuntutan menolak penghapusan beras, maka perusahaan akan mempertimbangkan tuntutan karyawan. Namun kita lihat dulu kondisi perusahaan ya, karena belakangan ini banyak perusahaan yang tutup,” ujarnya.
Baca Juga:Karyawan Apple Dipecat karena Lawan Pelecehan di Perusahaan
Terkait hal ini, kata Wucinto lagi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Tebing Tinggi.
“Hari ini kita akan mengadakan pertemuan terkait semua tuntutan karyawan tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskan Wucinto, saat ini perusahaan masih mengcover BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenangakerjaan para karyawan. Terkait aksi karyawan hari ini, pihak perusahaan menjamin tidak akan ada intimidasi atau pemecatan.
Baca Juga:Karyawan PD Pasar Medan, Tuntut Pembayaran THR Natal 2020
“Kita usahakan tidak seperti itu, tidak akan ada dampaknya terhadap karyawan,” tegas Wucinto.
Usai berdialog dengan manajer perusahaan, terlihat puluhan karyawan yang melakukan aksi mogok kerja kembali memasuki areal tempat mereka bekerja seperti biasanya. Mereka tetap berharap agar perusahaan membatalkan usulan penghapusan kesejahteraan karyawan, termasuk penghapusan premi. (nazli/hm14)
