5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Terkait Abang Bunuh Adik Kandung di Percut, Ini Kata Kriminolog

Medan, MISTAR.ID

Kriminolog sekaligus praktisi hukum Dr Redyanto Sidi menilai, pelaku pembunuhan terhadap adik kandung menggunakan cangkul di Percut Sei Tuan bisa terbebas dari jeratan hukum.

Hal itu, kata Redy, asalkan pelaku D (31) dinyatakan tak waras saat melakukan pembunuhan tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan.

“Tergantung hasil pemeriksaan dulu. Kalau memang ada gangguan jiwa atau gila, maka tidak dapat di proses hukum,” ujarnya, Senin (7/6/21).

Baca Juga:Abang Pecandu Narkoba Bunuh Adik Kandung Pakai Cangkul

Redy mengatakan, jika pelaku dinyatakan tak waras, maka diberlakukanlah Pasal 44 KUHP ayat (2) yang menyebutkan ‘Jika nyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan kepadanya sebab kurang sempurna akalnya atau sakit berubah akal, maka dapatlah hakim memerintahkan memasukkan dia ke rumah sakit jiwa selama-lamanya satu tahun untuk diperiksa’.

“Pelaku wajib dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa selama satu tahun,” ungkapnya. Redy menilai peristiwa itu sangat miris. Dia berasumsi faktor narkoba mendorong pelaku melakukan pembunuhan.

Faktor yang bisikan gaib itu, menurut dia, hanyalah alibi semata. “Yang jelas pelaku memang berniat menghabisi nyawa korban. Terlihat juga bahwa ada pesan yang disampaikan ke warga sekitar apalagi dilakukan di hadapan Ibu kandung mereka,” katanya.

Baca Juga:Ini Kata Psikolog Soal Abang Bunuh Adik Kandung Pakai Cangkul di Percut

Redy berpesan kepada penyidik, agar segera melalukan observasi kejiwaan pelaku. Masyarakat kemudian diminta agar mewaspadai dan melaporkan apabila ada dugaan warga yang mengkonsumsi narkoba, agar segera direhabilitasi.

Diketahui, seorang pemuda berinisial D (31) yang sudah kecanduan narkoba tega membunuh adik perempuannya berinisial A (27). Peristiwa berdarah itu terjadi di Dusun X Kaplingan Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Jumat (4/6/21).

Pelaku diketahui pecandu narkoba dan sejak dua bulan ini rutin mengkonsumi obat penenang. Namun, sejak dua minggu terakhir pelaku tidak diberikan obat penenang oleh keluarganya sebelum pembunuhan itu terjadi.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles