16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Terima Massa Tolak Kenaikan BBM, Gubernur Sumut Ajak Warga Berhemat

Medan, MISTAR.ID

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aksi Bela Rakyat (Akbar) menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Sumut, Senin (12/9/22) sore. Tuntutan mereka masih sama dengan sejumlah aksi-aksi sebelumnya yakni penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Kordinator aksi, Ustaz Heriansyah mengatakan kenaikan harga BBM hanya kebijakan oligarki yang membuat masyarakat dan sengsara. Untuk itu, perlu dilakukan aksi untuk menolak kebijakan dinilai tidak pro rakyat.

“Oligarki ini, betul-betul mengendalikan negeri, berapa orang mengeluarkan kebijakan yang menyiksa ratusan juta orang. Tapi, mereka tidak mengkhawatirkan kemarahan kita. Mereka mengendalikan segala-galanya,” sebut Heriansyah di atas mobil komando menggunakan alat pengeras suara.

Baca juga: Tolak Kenaikan BBM, Puluhan Mahasiswa Bakar Ban di DPRD Sumut

Heriansyah mengungkapkan aksi tolak BBM tidak sampai disitu saja, mereka akan melakukan konsolidasi dengan kelompok masyarakat lainnya. Untuk kembali turun ke jalan dengan massa aksi lebih banyak lagi.

“Kita akan melakukan konsolidasi ini, sebagai gerakan nasional untuk menuntut kebijakan BBM ini ditarik. Kalau kita konsolidasi ini, kekuatan rakyat sudah terbangun. Kami menjadi gelombang tsunami, tuntutan kita bukan lagi, turun BBM. Tapi, turunkan Jokowi,” ucap Heriansyah.

Heriansyah mengatakan aksi ini, merupakan titik awal atau pemanasan untuk melakukan aksi hingga BBM diturunkan pemerintah pusat. Karena, kondisi ekonomi yang terpuruk karena Covid-19 ditambah lagi, kenaikan harga BBM disertai kenaikan harga kebutuhan pokok.

Satu jam melaksanakan aksi tersebut, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mendatangi dan menerima para pendemo. Dengan pengawalan Satpol PP Sumut. Mantan Pangkostrad itu, langsung naik ke mobil komando. Gubernur Edy menyebutkan Indonesia dan Sumatera Utara bukan dalam kondisi baik-baik saja. Untuk itu, tahu diri dan semuanya harus dihadapi kondisi sulit ini.

Baca juga: 14 Pelajar yang Ikut Demo Tolak Kenaikan BBM di DPRD Sumut Positif Narkoba

“Melakukan pengiritan pribadi (berhemat) baik yang kaya sampai yang miskin. Ini harus kita lakukan. ASN sudah saya instruksikan untuk menanam cabai di 10 polybag. Begitu juga, kalian jadi tidak perlu membeli cabai,” ucap Gubernur Edy.

Pernyataan Gubernur Edy disambut oleh emak-emak yang ikut demo. Karena, masyarakat tidak saja butuh cabai merah saja. Tapi, Kebutuhan pokok lainnya.

“Cuma cabai aja. Lalu beras, minyak, ikan dari mana? Mahal semua harganya itu,” ucap emak-emak menyahuti apa yang disampaikan mantan Ketua Umum PSSI itu.

Lanjut, Gubernur Edy mengatakan menerima semua tuntutan para demo secara tertulis dan akan ditindaklanjuti untuk disampaikan oleh pemerintah pusat.

“Dengan syarat menyampaikan, tapi jangan merusak-rusak. Paham ini, dan mengerti kami akan memberikan informasi kepada rakyat. Yang tidak boleh memfitnah, jangan sekali-sekali fitnah,” tutur Gubernur Edy.

“Kalau gak demo kalian, gak jumpa juga kalian sama saya ini. Saya sedang ada acara DPRD, saya izin tinggalkan. Karena, ingin menerima kalian. Sudah lah, kasian kali emak-emak itu. Ini saya terima dan ditindaklanjuti,” kata Gubernur Edy.

Baca juga: Mahasiswi Nommensen Pingsan Saat Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM di Siantar

Dalam aksi itu, para demo berteriak dan mendoakan Edy Rahyamadi dua periode jadi Gubernur Sumut. Kemudian, ada berteriak turunkan Jokowi, angkat mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, sebagai Presiden RI.

“Amin? Kok amin pula. Ini bukan berbicara politik. Jangan berbicara politik, dan jangan kita berpolitik,” tegas Gubernur Edy.

Gurbernur Edy juga mempersilahkan para demo untuk melaksanakan sholat ashar di Mesjid Agung, persis berada di sebelah Kantor Gubernur Sumut. Namun, jangan melaksanakan sholat berjamaah di jalan.

“Terima kasih, saya terima dan saya tindak lanjuti. Kembali ke tempat, saya tidak mau dan jangan ada sampah-sampah,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles