10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Sempat Viral di Sosmed, Wanita Yang Ditendangi Pelajar Itu Ternyata Bukan Seorang Nenek-nenek

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Video yang beredar di sosial media (Sosmed) dan menampilkan seorang nenek ditendang oleh pelejar di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akhirnya ditangani oleh pihak kepolisian. Nenek tersebut diketahui bernama, Leni Saragih (39).

Korban penganiayaan tersebut diketahui kelahiran tahun 1983. Leni Saragih bukan merupakan seorang nenek-nenek seperti informasi yang beredar beberapa hari lalu.

Sebelum viral di aniaya pelajar di daerah Tapanuli Selatan, Leni Saragih pernah dirawat di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa (YRMD) yang terletak di Jalan Sibatu-batu, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar.

Baca Juga:Viral! Pelajar SMA dan SMP Siantar Dirampok Pria Bermobil di Siang Bolong, Modusnya Ngaku dari BNN

Di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa, Leni dirawat selama satu tahun 2014-2015. Leni diantar pihak keluarga dengan kondisi keterbelakangan mental. Hal ini lah yang membuatnya jarang membersihkan diri.

Sementara itu, Mentor Leni Saragih selama di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa yakni, Richi Carey br Tambunan mengaku kenal dengan Leni Saragih. Perkenalan antar keduanya berawal pada tahun 2014 lalu tatkala keluarganya datang mengantar Leni.

“Karakternya itu dia suka marah, malas mandi, malas mengurus diri. Kalau dia marah, dia mau memukul orang yang di sekitarnya,” kata Carey saat diwawancarai, Rabu (23/11/22).

Carey kembali menuturkan, Leni ketika diajak berbicara kerap kali tidak nyambung dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya (ngelantur). Leni yang tidak mau merawat dirinya terlihat seperti orangtua atau nenek-nenek.

“Dia kalau marah menyakiti orang di sekitarnya termasuk temannya. Saya sendiri pernah dipukul dia. Tapi ya, itukan memang di luar kendali kita. Dan kita sangat memaklumi ya,” jelas Carey.

Lanjut Carey kembali, pada tahun 2015 lalu dibawa pulang oleh keluarganya. Selama itu pula perawat di Yayasan Rehabilitasi Mercusuar Doa tidak ketahui kelanjutan perkembangan mentalnya yang termasuk tinggal di Tapanuli Selatan.

Baca Juga:22 Anggota Geng Motor yang Beraksi Siang Hari Ditangkap, Sebagian Besar Pelajar

“Kami gak bisa melihat apakah dia statusnya sakit jiwa. Untuk menerangkan apakah dia adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) itu dokter spesialis yang menentukan,” ungkap Carey kembali.

Pasca viralnya video tersebut, Yayasan Mercusuar Doa Pematang Siantar pun dikunjungi personel kepolisian dari Polres Tapanuli Selatan. Disebutkan, kedatangan pihak kepolisian itupun terkait menanyakan keterangan riwayat mental bersangkutan.

“Kemarin bapak-bapak polisi juga sudah datang untuk meminta keterangan kita karena dia kan pernah dirawat di sini ya,” pungkas Carey dihubungi. (hamzah/hm12)

Related Articles

Latest Articles