9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Satu Orang Diamankan Terkait Keributan Pembubaran Jaran Kepang

Medan, MISTAR.ID

Kasus keributan diwarnai adu pukul saat pembubaran pertunjukan kuda kepang di Jalan Merpati Kecamatan Medan Sunggal, masih menjadi sorotan. Perkumpulan Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Sumut sendiri, memilih malaporkan kejadian yang dilakukan salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) ke Polrestabes Medan, Kamis (8/4/21) petang.

Laporan itu berkaitan dengan upaya persekusi dan lontaran kata-kata tidak etis yang dilakukan beberapa anggota Ormas tersebut, dengan kelompok jaran kepang. “Kami menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kericuhan pembubaran kuda kepang ke pihak berwajib,” sebut Ketua DPW Pujakesuma Sumut Eko Supianto.

Eko kemudian meminta seluruh warga Jawa yang saat ini berdomisili di Sumut menahan diri dan tidak terpancing isu-isu yang dapat merusak kondusifitas di Sumut. “Semuanya diminta menahan diri, kasus ini sudah ditangani oleh penegak hukum,” katanya.

Baca Juga:Kasus Pembubaran Kuda Lumping, Kabid Humas: Dalam Penyelidikan

Eko menyayangkan tindakan oknum Kepling setempat berpakaian Ormas yang meludahi seorang perempuan hingga memantik adu pukul antara masyarakat dengan Ormas tersebut. “Seharusnya sebagai kepala lingkungan menjadi pamong bagi warga. Tarian jaran kepang merupakan budaya Jawa yang harus terus dilestarikan. Kita mengupayakan milenial suka dengan budaya dan mempertahankan budaya kita yang sudah mulai terkikis,” ucapnya.

Informasi dihimpun, Jumat (9/4/21) siang, Polrestabes Medan telah mengamankan seorang terkait kasus keributan itu. Namun, sampai saat ini belum ada yang mau memberi keterangan karena masih proses pemeriksaan. “Iya. Tapi masih pemeriksaan. Langsung ke Kasat aja ya. Di sini (Polrestabes Medan) ada Dirreskrimum Polda Sumut dan Kabid Humas juga. Saya tidak bisa ngasih keterangan,” kata Kasubbag Humas Polrestabes Medan Kompol Riama Siahaan.

Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Hermindo Tobing dan Wakasat Reskrim AKP Rafles, kompak tak mengangkat telepon.

Baca Juga:Saling Pandang, 2 ‘Geng’ Tamu Kafe Adu Jotos, 1 Tewas

Sebelumnya, sebuah video menunjukkan anggota ormas tersebut membubarkan acara kuda lumping yang menyebabkan keributan, viral di media sosial (medsos). Saat pembubaran terjadi adu jotos antara anggota ormas dan warga yang menolak dibubarkannya kuda lumping tersebut. Keributan bermula saat terjadi perdebatan antara seorang perempuan dan salah seorang anggota ormas, lantaran kegiatan itu ingin dibubarkan. Dia menyebut pertunjukan itu sudah biasa digelar di sana. “Tiap pesta main ini (kuda lumping). Dimana-mana orang bebas,” ujar perempuan itu.

Mendengar ucapan tersebut, anggota ormas yang berada di lokasi tidak senang. Dia kemudian maju dan meludahi perempuan itu. Akibat aksi itu, warga yang berada di lokasi terpancing emosi dengan ulah anggota organisasi itu. Keributan pun tidak bisa dielakkan. Dengan spontan para anggota ormas dan warga pun terlibat baku hantam. Dalam narasi video juga disebutkan seni kuda lumping itu dibubarkan organisasi dimaksud, karena dianggap syirik. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles