10.3 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Ribuan Karyawan PTPN IV Unjuk Rasa ke Kantor Bupati Simalungun, Minta APH Tangkap Penggarap

Simalungun, MISTAR.ID

Ribuan karyawan PTPN IV melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Simalungun di Pematang Raya, Selasa (20/9/22) sekira pukul 11.30 WIB.

Dalam aksi tersebut, ribuan karyawan yang tergabung dalam organisasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPBUN), menuntut agar Pemkab Simalungun hadir dalam menindak para penggarap lahan HGU milik PTPN IV.

Kordinator aksi Muhammad Iskandar yang juga Ketua SPBUN PTPN IV menyuarakan, bahwa selama ini pihaknya telah lama berdiam diri dan membiarkan para penggarap semena-mena dengan melakukan pengrusakan di HGU mereka.

Baca Juga:PTPN lV Lecehkan Larangan Bupati Simalungun, Kebun Teh Sidamanik Mulai Ditanami Sawit

Sebagai karyawan yang bernaung di PTPN IV, menurutnya mereka berhak mempertahankan haknya dan lahan yang masih dalam status HGU. Dalam orasinya, para pengunjuk rasa meminta agar pihak Aparah Penegak Hukum (APH) dan Pemkab Simalungun menangkap, menertibkan dan mengusir para penggarap yang ada di PTPN IV, terkhusus di Kebun Bah Jambi.

Iskandar meminta Bupati Simalungun berdiri di tengah dalam menegakkan kebenaran, agar penggarap pergi dari lahan HGU yang seharusnya dikelola sepenuhnya oleh pihak PTPN IV. “Kami selama ini benar-benar mengikuti aturan yang ada. Jangan lupa, bahwa kami ini BUMN, kami pasti mengikuti peraturan yang ada. HGU itu dikeluarkan oleh instansi pemerintah, dan itu sudah dipercayakan kepada PTPN IV untuk dikelola, untuk dijaga dan hasil nya tentu untuk kepentingan negara,” ucap Iskandar saat orasi.

Iskandar juga mengatakan, bahwa pihaknya tidak menuntut bupati atau aparat penegak hukum berpihak kepada mereka, tapi berpihak kepada kebenaran. “Junjung tinggi produk pemerintah, karena HGU itu yang keluarkan pemerintah” ucapnya lagi.

Baca Juga:Danrem 022/PT Kunjungi PTPN IV Kebun Bah Jambi dalam Rangka Jalin Silaturahmi

Setelah orasi, kepada wartawan Iskandar mengatakan, para penggarap telah berkuasa selama kurang lebih 2 tahun, dengan menguasai lahan seluas 125 Hektar. Kemudian akhir-akhir ini, Iskandar mengatakan, bahwa para penggarap telah melakukan aksi anarkis dengan melukai beberapa karyawan.

“Yang namanya perkebunan pasti ada penggarap, khusus yang di Bah Jambi ini kurang lebih penggarapnya sudah berkuasa dua tahun, yang terakhir ini ada tiga karyawan kita yang terluka karena ulah para penggarap,” ucap Iskandar.

“HGU diterbitkan oleh pemerintah, jadi permintaan kita sederhana, jangan ada penggarap lagi, itu mau kita replanting” cetusnya.

Hingga berita ini ditayangkan, para pendemo masih menunggu Bupati Kabupaten Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.(roland/hm15)

Related Articles

Latest Articles