15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Puluhan Pelajar Terjaring Operasi Yustisi di Polsek Bangun, Ini Kata Kapolsek Bangun

Simalungun, MISTAR.ID

Puluhan pelajar yang mau melakukan aksi unjuk rasa ke Kota Pematangsiantar terjaring operasi yustisi 2020, yang digelar Polsek Bangun Jajaran Polres Simalungun di Jalan Asahan KM-16,5-17 Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun.

Kegiatan operasi yustisi 2020 yang digelar pada Senin (12/10/20) itu, dilaksanakan untuk pendisiplinan Protokol Kesehatan kepada masyarakat dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi covid-19.

Kapolsek Bangun AKP LS Gultom menjelaskan bahwa Polsek Bangun melaksanakan kegiatan operasi yustisi, dan melihat satu unit mobil jenis dump truck yang dicurigai ada sesuatu di dalamnya. Mobil itu dihentikan, didapati puluhan remaja ada di dalamnya.

Melihat hal tersebut Kapolsek langsung meminta supir dump truck untuk masuk ke dalam halaman Mako Polsek Bangun guna meminta keterangan, semua remaja itu diminta turun. Mereka sudah melanggar protokol kesehatan dalam antisipasi penyebaran covid-19 karena mereka sudah tidak lagi menjaga jarak.

Baca juga: Kompak Memegang Barang Terlarang, Dua Warga Siantar dan Simalungun Ditangkap Polisi

“Satu per satu kita mintai keterangan dari para remaja tersebut, mereka menjelaskan bahwa merekan akan melakukan aksi unjuk rasa di Kota Pematangsiantar, namun ketika ditanya apa yang akan dituntut dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka tidak mengetahui apa maksud unjuk rasa yang akan mereka hadiri, mereka hanya ikut ajakan teman, itu penjelesan mereka,” papar Gultom.

Gultom mengatakan bahwa anak-anak remaja itu masih berstatus pelajar, ada yang kelas 2 SMA dan ada yang kelas 3 SMA, namun ada remaja yang baru saja selesai sekolah atau tamat dari Pendidikan SMA, mereka mendapat ajakan melaui media sosial dengan pesan dari massanger untuk ikut melakukan aksi unjuk rasa di Kota Pematangsiantar. Bagi yang mau ikut agar berkumpul di salah satu SMA Perdagangan.

“Untuk angkutan yang mereka tumpangi, juga sudah kita interogasi supir dump truck tersebut. Sesuai keterangan supir itu, ia akan menuju Kecamatan Tanah Jawa dan akan mengakut barang dari sana, namun masih di daerah perdagangan mobilnya dihadang oleh banyak anak-anak remaja yang meminta untuk menumpang dump truck yang dibawanya menuju kota Pematangsiantar,” ungkap Kapolsek.

Baca juga: Ombudsman RI Apresiasi Kejatisu Sidang Mulai Jam 10.00 Wib

Total semua remaja yang diamankan, kata Kapolsek, berjumlah enam puluh orang. “Semua kita ambil data dirinya, dan kita panggil orang tua mereka, serta kita undang para kepala sekolah atau perwakilan dari sekolah mereka, untuk kita kasi penjelasan serta pembinaan kepada anak-anak remaja tersebut, untuk tidak ikut-ikutan melakukan aksi unjuk rasa, karena saat ini kita masih mengalami pandemi covid-19,” cecarnya.

Untuk itu, Kapolsek mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan.

“Mari bersama kita melawan covid-19 ini dengan rajin mencuci tangan, meggunakan masker serta menjaga jarak, semua ini kita lakukan untuk kepentingan kita bersama, semoga pandemi ini segera berkahir,” ujar Gultom. (rel/ferry/hm07)

Related Articles

Latest Articles