9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Polrestabes Medan Belum Temukan Titik Terang Ungkap Kasus Pencabulan Bocah 10 Tahun

Medan, MISTAR.ID

Hingga kini Polrestabes Medan belum menemukan titik terang untuk mengungkap kasus bocah 10 tahun yang diduga dicabuli 10 pria bertopeng di Medan. Penyidik mengaku masih melakukan penyelidikan.

“Sampai saat ini kami belum dapat petunjuk, masih dalam proses penyelidikan,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan AKP Madianta Ginting, Jumat (10/9/21).

Madianta mengatakan, pihaknya telah memeriksa enam orang saksi dalam kasus pencabulan tersebut. Tapi, Madianta mengaku hingga saat ini belum mendapatkan titik terang.

Baca Juga:Sadis! Murid SD di Medan Disodomi 10 Pria Dewasa, Diculik Lalu Kaki Dibakar

“Masih kita upayakan terus,” ucapnya.

Direktur Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Keumala Dewi, menyayangkan belum terungkapnya kasus tersebut. Menurut Dewi, hal ini bisa menjadi trauma pada anak yang berkepanjangan, mengingat belum ada rasa aman karena tersangka belum ditangkap.

Dikatakan Dewi, penting sekali bagi kepolisian untuk menunjukkan keseriusan dan komitmen dalam menindaklanjuti kasus ini. Hal itu untuk memastikan keterlibatan para pihak dan juga untuk memastikan trauma anak sudah bisa ditindaklanjuti.

Baca Juga:Cabuli Dua Anak Kandung, Oknum Guru SMK di Sunggal Medan Ditangkap

“Agar korban merasa tenang untuk melanjutkan kehidupannya,” ujarnya.

Dewi berpendapat, peristiwa itu tidak akan pernah dilupakan oleh anak. Oleh karena itu, penting juga kepada keluarga untuk memberikan dukungan sebaik-baiknya.

“Saya harap keluarga dan tim kuasa hukum bisa bekerja sama untuk menerima support dan dukungan dari para pihak. Sehingga kasus ini bisa didampingi secara hukum tapi anaknya juga perlu didampingi, karena dua proses ini sangat penting dan berkaitan tapi tak bisa saling tunggu menunggu gitu,” katanya.

Baca Juga:Dua Dari Tujuh Pemerkosa Siswi SMK Diciduk

Dewi mengatakan, proses hukum tetap dipercayakan pada pihak kepolisian yang dalam hal ini mempunyai wewenang.

“Tapi pemulihan trauma anak itu harus segera dilakukan juga. Tidak cukup 1 atau 2 kali kunjungan, tapi ini harus pendampingan yang intens,” pungkasnya. (ial/hm14)

Related Articles

Latest Articles