8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Poldasu Masih Mendalami Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Kapolsek Percut Sei Tuan

Medan, MISTAR.ID
Polda Sumatera Utara mengaku sudah menerima laporan dari seorang wanita RJA yang merupakan istri personil Polsek Percut Sei Tuan Brigadir FS. Dimana diketahui, RJA melaporkan oknum Kapolsek Percut Sei Tuan AKP JN ke SPKT Polda Sumatera Utara, atas dugaan penganiayaan, Rabu (29/9/21) petang.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, pihaknya sedang mendalami laporan dari istri personil Polsek Percut Sei Tuan Brigadir FS. “Masih didalami (penyelidikannya),” sebut Hadi, Kamis (30/9/2021) siang.

Selain menangani laporan dugaan pidana penganiayaan, ketika disinggung apakah Polda Sumatera Utara juga menangani kode etik maupun disiplin, Kabid mengatakan tergantung hasil penyelidikan. “Masih didalami, tergantung hasil penyelidikan,” ucap dia.

Baca juga: Dugaan Penganiayaan, Kapolsek Percut Sei Tuan Dilaporkan Ke Poldasu

Diketahui, oknum Kapolsek Percut Sei Tuan AKP JN, dilaporkan oleh RJA yang merupakan istri personil Polsek Percut Sei Tuan Brigadir FS, ke SPKT Polda Sumatera Utara, Rabu (29/9/21) petang. Oknum Kapolsek itu dilaporkan atas dugaan penganiayaan dengan Nomor LP/B/1522//2021/SPKT/Polda Sumatera Utara.

“Ya, baru selesai buat laporan,” sebut dia kepada Mistar lewat telepon seluler, Rabu malam.

Ia mengaku melaporkan oknum Kapolsek yang diduga telah menganiaya suaminya. “Suami saya dianiaya oleh (oknum kapolsek),” katanya.

“Sudah dulu ya bang, saya mau ke rumah sakit dulu lihat suami saya,” ujar dia.

Sebelumnya, seorang istri polisi mengeluhkan nasib suaminya Brigadir FS yang bertugas di Polsek Percut Sei Tuan yang menjadi korban penganiayaan diduga oleh oknum Kapolsek di sana, Senin (27/9/21) malam.

Istri Brigadir FS berinisial RJA membenarkan kejadian ini dan merasa sangat keberatan atas penganiayaan yang menimpa suaminya tersebut. RJA berujar, penganiayaan itu berawal saat suaminya diberi kepercayaan untuk menjaga lahan pertanahan di kawasan Percut milik Dani.

“Pak Dani sudah buat laporan ke Polrestabes Medan terkait sengketa lahan ini. Lahan ini kan milik pak Dani, tapi sama oknum kepala desa di sana dijual kepada seseorang dengan sebutan pak Haji,” ujarnya, Rabu (29/9/21).

Dikatakan RJA, lahan itu sudah didirikan bangunan oleh pak Haji. Pemilik lahan kemudian meminta Brigadir FS merubuhkan bangunan yang sudah berdiri di Pasar 1 Saentis tersebut.

Kemudian, kata RJA, suaminya kembali ke rumah. Lalu pak Haji menelpon suaminya mengajak bertemu di dekat SPBU H Anif sambil makan durian.

Baca juga: Kapolsek Percut Sei Tuan Dituding Aniaya Anggotanya

“Kemudian suami saya datang bertemu dengan pak Haji. Gak lama kemudian Kapolsek datang sendirian langsung memborgol tangan suami saya dan dibawa ke Polsek,” ungkapnya.

Beberapa saat kemudian, kata RJA, kunci mobil suaminya dikasih kepada orang lain. Suaminya yang tak terima kemudian mengambil kunci tersebut.

“Mungkin dikira Kapolsek mau lari, suami saya langsung dianiaya di wajah dan kedua tangannya,” sebutnya.

RJA mengatakan, akibat kejadian itu mobil milik suaminya pun rusak di bagian bamper. Dia pun menyesalkan atas perlakukan Kapolsek. Jika memang suaminya salah, kata RJA, kan bisa dibawa oleh petugas Provost. (saut/hm06)

Related Articles

Latest Articles