8.3 C
New York
Friday, April 19, 2024

Penjaga Ternak Ayam di Jalan Medan Siantar Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Pematangsiantar, MISTAR.ID
Seorang pria bernama Ardiansyah (27), penjaga peternakan ayam milik Yudha Farm yang berlokasi di Jalan Medan Gang Air Bersih Kota Pematangsiantar, ditemukan tewas bersimbah darah, Selasa (10/5/22) sore.

Korban yang merupakan warga Serapu Nagori Dolok Malela Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun itu, pertama kali ditemukan tewas oleh penjaga ternak ayam lainnya.

Ardiansyah ditemukan tewas pertama kali dengan posisi terlentang dan wajah membiru. Usai menerima informasi temuan mayat tersebut, Satreskim Polres Pematangsiantar mendatangi TKP guna melakukan identifikasi dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, termasuk pemilik peternak ayam tersebut.

“Ardiansyah ini pekerja jaga malam di peternakan milik abang saya. Kurang lebih setahun lah dia bekerja,” kata Ernita, adik pemilik peternakan tersebut.

Baca Juga:Pelemparan Bus Hingga Penumpang Tewas Dilatarbelakangi Pelaku Sakit Hati

Atas kabar tewasnya Ardianyah yang bersimbah darah, adik Yudha pemilik kandang ayam itupun kaget. Padahal beberapa waktu lalu, dia masih sempat berkomunikasi dengan korban.

“Memang dia jaga malam, tinggal di sini. Bergantianlah sama anggota yang satu lagi jaga malam. Semalam kami baru ketemu, ngobrol. Kami lihat dia sehat-sehat saja,” ujar Ernita kembali.

Sementara itu, ayah korban yang kerap disapa Pii berusia 60-an lebih menyampaikan, bahwa dua bulan lalu adik korban meninggal dunia karena menderita sakit asam lambung. Begitu juga korban, dikatakannya, sudah pulang ke rumah untuk melayat.

Baca Juga:Diduga Dibunuh, Warga Girsip Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Saribudolok

“Tapi ya gitu, habis datang melayat, dia pergi lagi bekerja. Selama kerja, dia nggak pulang ke rumah. Lebaran ini pun dia nggak pulang juga,” kata ayah korban berkisah.

Saat jenazah Ardiansyah hendak dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulans, Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Banuara Manurung datang ke lokasi kejadian menggunakan sepeda motor.

AKP Banuara Manurung pun meminta agar jenazah korban dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk dilakukan autopsi. Sempat terjadi perdebatan, namun akhirnya pihak keluarga mau jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.

“Ayo lah Pak, biar saya yang tanggung biayanya semua. Cuman sebentar saja koq, biar dokter nanti yang tangani. Ini juga kewajiban kami sebagai polisi, memang sudah prosedurnya,” terang Kasat meyakinkan ayah korban.

Baca Juga:Mahasiswa Asal Siantar Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta Tewas Ditikam

Sekitar setengah jam membujuk, orang tua korban akhirnya menyetujui jenazah anaknya dibawa ke ruang forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar. Orang tua korban juga meminta agar prosesnya tidak sampai makan waktu yang cukup lama.

Sementara itu, dr Reinhard Hutahayan yang melakukan proses autopsi luar mengatakan, korban meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.

“Kalau dari pemeriksaan, korban memang ada mengalami sakit paru-paru. Kalau darah itu, karena memang cenderung dari proses pembusukan, dan penyakit tertentu juga dapat mengeluarkan darah,” jelas Dr Reinhard, seraya menambahkan dari tubuh korban tersebut sama sekali tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Usai diautopsi, jenazah korban langsung dibawa ayahnya ke rumah duka untuk proses pemakaman secara muslim.(hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles