10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pasca Serangan Virus Korona, Masker Langka Harga Melambung

Siantar, MISTAR.ID – Ancaman virus korona yang sekarang menjadi perhatian dunia internasional, seiring itu, warga masyarakat di berbagai belahan dunia semakin banyak menggunakan masker. Salah satunya di Kota Pematangsiantar, masker semakin langka harganya pun melambung.

Hasil penelusuran Mistar di beberapa apotik dan toko obat, Jumat (7/2/20), masyarakat yang membeli masker jumlahnya semakin banyak. Tak heran, beberapa toko penjual masker mengaku kehabisan stok seakan masker jadi barang langka.

Bahkan hal-hal tak masuk akal mencuat kepermukaan, karena ada yang mengatakan, ada orang yang sengaja memborong masker untuk dikirim ke Wuhan.

Pada umumnya, jenis masker yang dijual di Pematangsiantar adalah masker untuk bedah. Harganya pun bervariasi, mulai Rp70 hinga ada yang Rp100 ribu per kotak.

Seperti di Apotik Simalungun misalnya, para pegawai toko obat itu yang kebanyakan wanita itu mengatakan, stok masker di apotik mereka sudah habis. Kalau pun ada stok masuk, kata mereka langsung ada yang memborong habis.

“Habis semua masker kami. Barang kami dari Medan, begitu masuk hari itu juga langsung habis terjual,” ujar salah satu dari pegawai toko obat itu, Jumat (7/2/20).

Lain halnya di Apotik Matahari Jalan Merdeka Pematangsiantar. Pegawainya mengatakan, tidak menjual masker kalau ada yang mau memborong habis, tapi kalau konsumen mau membeli satu atau dua, setidaknya untuk kebutuhan satu keluarga, barulah mereka mau menjualnya.

“Beli per biji, silakan saja, tetapi jika mau beli banyak seperti sekotak, tidak kami berikan. Sebab stok juga sudah tidak ada, harga per biji Rp2000,” ujar para petugas kasir.

Apotik Jalan Sutomo, yang dikenal sebagai apotik yang sudah lama berjualan obat-obatan mengatakan, pasokan dari Medan sudah mulai kosong.

Kalau pun ada, harganya sekarang sudah berbeda-beda. Harga katanya sudah naik lumayan tinggi, kenaikan itu karena harga pembelian dari pemasok sudah mahal.

“Kalau harganya naik, maka harga penjualan disinipun terpaksa kami naikkan. Terkadang, kami dapat kiriman pasokan barang tentang masker ini. Tapi belakangan ini sudah jarang masuk. Apa sebabnya kita kurang tahu pasti. Yang pasti, pasokan dari Medan lagi kosong,” kata seorang wanita yang menjaga kasir.

Sebelumnya, penjualan masker dalam sebulan hanya 5 sampai 20 kotak saja, tapi sejak wabah virus korona merebak, permintaan pasar meningkat tajam dan harga nya pun mulai naik.

Salah satu pengguna masker bedah, Ruli, ketika ditemui Mistar di salah satu ATM Jalan Merdeka, mengatakan, haraga masker sekarang sudah naik tinggi, sebulan lalu harganya masih murah, hanya Rp40 ribu.

“Sebenarnya saya beli masker ini tujuannya bukan karena berita virus korona sekarang lagi merebak, melainkan setiap hari saya sering ke lapangan jumpa pelanggan. Selain itu, saya juga sering berkendaraan roda dua,” imbuhnya.

Beda dengan Putri. Pekerja paruh waktu di salah satu counter handphone di Jalan Merdeka ini mengatakan, menggunakan masker untuk jaga-jaga saja kemungkinan penyebaran virus korona.(hm02)

Penulis : Yetty
Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles