6.6 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Paman Bunuh Keponakan di Sunggal Idap Gangguan Jiwa, Pencarian Dilakukan Hingga ke Kutalimbaru

Medan, MISTAR.ID

Polsek Sunggal masih melakukan pengejaran terhadap Rahmat. Pria berusia 32 tahun itu diburu atas tindakan biadabnya yang tega membunuh bocah 11 tahun berinisial SRB yang tak lain adalah keponakannya sendiri.

“Sejauh ini kita masih jalan sendiri untuk mencari pelaku,” ujar Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata dikonfirmasi via telepon, Rabu (10/8/22) pagi.

Chandra mengatakan, anggotanya di lapangan telah mendapat informasi keberadaan pelaku. Namun, luasnya wilayah Kutalimbaru yang diduga dijadikan tempat pelarian pelaku membuat anggota bekerja lebih ekstra.

Baca juga:Paman Bunuh Ponakan, Saksi Lihat Terdakwa Tikam Perut Korban

“Wilayah Kutalimbaru itu kan luas, mohon waktu dan doa agar pelaku dapat segera diamankan,” katanya.

Chandra menyebutkan, informasi dari sejumlah saksi yang dimintai keterangan setelah kejadian, diketahui pelaku memiliki penyakit gangguan jiwa.

“Ada gangguan jiwa, pernah dirawat di sana (RSJ),” katanya.

Disinggung mengenai pengakuan kakak korban yang mengatakan jika pelaku pernah mengancam untuk menghabisi nyawa mereka satu per satu sebelum pembunuhan itu terjadi, Chandra memohon waktu.

“Kalau masalah dendam dan ancaman itu akan diketahui setelah pelaku ditangkap. Seperti apa nanti pengakuannya di hadapan penyidik,” sebutnya.

Dimakamkan Sore Hari

Pihak keluarga langsung memakamkan jenazah SRB (11), Selasa (9/8/22) sore atau sembilan jam setelah kejadian. Isak tangis dan suasana haru mengiringi pemakaman bocah yang dikenal sosok periang tersebut.

Sejumlah pelayat terdiri dari kerabat dan tetangga mengantarkan bocah yang dikenal pintar membaca Alquran itu ke peristirahatan terakhirnya.

“Anak ini baik dan pintar mengaji. Kalau lagi libur sekolah, dia sering datang ke mesjid. Gak susah kalau dinasehati,” ujar Alamsyah, Kepala Dusun VII Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal.

Alamsyah mengaku terkejut dengan kabar kematian SRB yang kerap disapa Ragil tersebut. Terlebih, setelah diketahui bahwa pelaku pembunuhan itu adalah paman kandungnya sendiri.

“Saya ikut berduka cita atas meninggalnya korban. Walau bukan keluarga, tapi saya sangat kehilangan sosok anak ini,” ucapnya.

Kakak korban bernama Nadya (24) yang hadir di pemakaman adiknya berkomunikasi dengan ibu mereka yang berada di Malaysia melalui telepon. Nadia juga merekam suasana pemakaman dan memperlihatkan kepada ibunya melalui layanan video call.

Baca juga:Diancam Bunuh, Paman Tega Rudapaksa Ponakan

Ikhwal Kejadian

Sebelumnya, seorang paman bernama Rahmat (32) membunuh keponakannya sendiri bernama berinisial SRB (10). Peristiwa itu terjadi saat korban sedang mengikuti proses belajar mengajar di sekolahnya di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (9/8/22) pagi.

Bocah malang yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas IV sekolah Yayasan Baiti Jannati itu tewas dengan luka tikam di bagian dada sebelah kiri.

Kejadian berawal saat korban sedang belajar bersama teman-temannya, sekitar pukul 07.30 WIB. Tiba-tiba Rahmat menerobos masuk dan mendatangi SRB, kemudian langsung menikamnya menggunakan pisau. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawa bocah itu tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia.

Kakak korban bernama Nadya (24) mengatakan, saat itu dia mengantar adiknya untuk ke sekolah menggunakan sepeda motor. Nadya mengaku tidak ada firasat apa-apa, seperti biasanya dia mengantarkan adiknya ke sekolah.

30 menit kemudian ketika Nadya beranjak dari sekolah adiknya, dia ditelepon pihak yayasan bahwa adiknya ditikam dan dilarikan ke klinik terdekat.

Nadya pun mengingat, jika dua pekan belakangan ini mereka selalu mendapat ancaman dari pelaku, yang akan membunuh mereka satu per satu. Namun, ia enggan membeberkan permasalahan apa terjadi antara Rahmat dengan keluarga korban. (ial/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles