21.1 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Miris! Koordinator Jaga Malam Ditembak Senjata Air Softgun

Medan, MISTAR.ID

Dituding terlambat memasang portal, koordinator jaga malam ditembak oleh warganya sendiri di Jalan Flamboyan Raya Gang Bersama, Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang, Minggu (16/1/22). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB itu mengakibatkan Juang Parlindungan Naibaho (50) harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena luka tembak yang diduga dilakukan IHMS.

Informasi dihimpun, sebelum penembakan terjadi, malam itu korban sedang tidur di rumahnya. Tiba-tiba korban terbangun karena mendapat telepon dari Kepling setempat M Ansari yang memintanya untuk datang ke Pos Kamling karena ada sedikit masalah. Selanjutnya Juang bergegas ke Pos Kamling yang tak jauh dari rumahnya. Setibanya di lokasi, korban bertemu dengan kepling dan istri pelaku. Begitu bertemu, istri pelaku protes dan langsung marah-marah kepada korban karena portal terlambat ditutup oleh petugas jaga Pos Kamling.

Korban yang tak ingin meladeni ocehan istri pelaku kemudian bergegas hendak meninggalkan lokasi. Namun, saat bersamaan pelaku IHMS datang ke lokasi dan bertemu dengan korban dan kemudian memarahinya. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata air sofgun dari dari dalam tas sandangnya. Beberapa saat kemudian, IHMS langsung menembak pipi kiri korban hingga berulang-ulang dan peluru mimis menempel di pipinya.

Baca juga: Terlilit Utang, Zul Tembak Teman Sendiri Menggunakan Senjata Air Softgun

Seketika itu juga korban terkapar bersimbah darah. Usai melakukan aksi kejinya, pelaku dan istrinya meninggalkan lokasi. Sementara korban yang mengalami luka tembak didampingi Kepling dan warga lainnya langsung menuju Polsek Sunggal untuk membuat laporan yang tertuang dalam Nomor: STTLP/B/18/I/2022/SPKT/Polsek Sunggal.

Juang dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (17/1/22) mengatakan, pelaku dan istrinya melakukan penembakan terhadap dirinya diduga dipicu karena adanya persaingan bisnis. Dikatakannya, pelaku yang mempunyai usaha kafe remang-remang Naganteng merasa ada diskriminasi, karena portal belum terlambat ditutup petugas jaga, mengakibatkan pengunjung kafe remang-remang Ladang Jambu masih bebas keluar masuk.

“Saya sudah menjelaskan kepada istri pelaku bahwa tidak ada diskriminasi dan ini hanya merupakan kelalaian petugas jaga. Saya juga mengatakan akan memberikan peringatan kepada anggota, namun istri korban tetap tidak terima dan tetap marah-marah,” ujarnya.

Korban mengatakan, dirinya tak ingin meladeni ocehan istri pelaku dan hendak meninggalkan lokasi agar situasi cekcok tidak berlarut larut. Namun, tiba-tiba pelaku datang dan langsung menembak pipi kirinya sebanyak 6 kali. “Saya percayakan sepenuhnya laporan itu ke aparat kepolisian. Semoga pelaku segera ditangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” harapnya.

Baca juga: Bentrok Dua Geng Motor Bersenjata di Percut, Satu Korban Tewas Ditembak

Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata dikonfirmasi via What’s App membenarkan jika korban sudah membuat laporan. “Laporan korban sedang kita proses. Pelakunya kita lidik,” katanya.

Yudha menyebutkan, di pemukiman penduduk itu juga berdiri sejumlah kafe remang-remang, dimana salah satu kafe diduga milik pelaku. Kafe-kafe itu, kata Yudha, sudah sangat meresahkan warga, karena pengunjungnya melewati portal di depan Pos Kamling. “Saya sudah berkoordinasi dengan camat agar kafe tersebut harus ditutup dan tidak boleh lagi beroperasi,” pungkasnya. (ial/hm09)

Related Articles

Latest Articles