12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Mengerikan, Tahanan Ini Sudah Bunuh 48 Narapidana

Brazil, MISTAR.ID

Mengerikan, jika sudah menjadi tahanan pun ia masih sanggup melakukan tindak kriminal, yakni pembunuhan di dalam tahanan. Tidak tanggung-tanggung ada 48 narapida yang telah ia bunuh selama 25 tahun ia dipenjara.

Seorang tahanan di Brasil ini bahkan mengisahkan bagaimana dia tak menyesal telah melakukan itu. Marcos Paulo da Silva awalnya dikurung pada 1995 ketika dia masih remaja, setelah terbukti bersalah atas kasus pencurian.

Namun, napi yang kini berusia 42 tahun itu justru lebih terkenal karena memenggal dan memutilasi sesama tahanan di penjara. Meski dia belum disidang atas kasus terbarunya, berbagai dakwaan yang menjerat Da Silva saja sudah membuatnya dipenjara selama 217 tahun.

Baca juga: Mengerikan! Begini Kisah Perempuan Korut Jalani Siksaan, Hingga Ingin Bunuh Diri

“Saya sama sekali tidak menyesal sudah membunuh orang-orang ini,” kata si narapidana kepada hakim, seperti diberitakan The Sun Selasa (27/10/20). Da Silva mengatakan, napi yang dipenggal sudah merundung dan mengambil keuntungan dari tahanan lain, serta ada juga pemerkosa dan pencuri.

Dalam salah satu insiden pada 2011, Da Silva dikatakan membunuh lima napi ketika dia dimasukkan ke dalam Penjara Serra Azul, Sao Paulo. Dia dilaporkan menggunakan alat pemadam kebakaran untuk menjatuhkan kelima napi itu, sebelum memenggal mereka dengan pisau buatannya.

Baca juga: Presiden Filipina Duterte Setujui UU Anti Teror yang Mengerikan

“Saya benar-benar menyukai ini. Mereka masih terlalu sedikit. Saya ingin membunuh lebih banyak lagi,” teriak Da Silva sembari melakukan aksinya.

Da Silva, yang dipenjara ketika masih berumur 18 tahun, kini bergabung dengan geng bernama Primeiro Comando da Capital atau PCC. PCC disebut organisasi kejahatan terbesar yang ada di Brasil, di mana mereka mempunyai 20.000 anggota, dengan 6.000 di antaranya dipenjara.

Dia kemudian meninggalkan geng tersebut, dan kini menjadi pemimpin salah satu kelompok kriminal rival yang menyingkirkan anggota PCC. Salah satu sipir kepada UOL mengatakan, “hanya tinggal masalah waktu” sebelum Da Silva membunuh narapidana lainnya. Membuat makin sedikit penjara yang mau menerimanya.

Psikolog menyatakan Da Silva tak punya penyakit jiwa. Tapi, dia disebut punya kelainan pribadi yang membuatnya harus segera mendapat perawatan. (kompas/hm06)

Related Articles

Latest Articles