9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

La Nina Mengancam, Populasi Penguin Galapagos Pecahkan Rekor

Galapagos, MISTAR.ID

Pada saat fenomena iklim La Nina dan virus corona mengancam, bersamaan itu populasi penguin Galapagos dan Burung Cormorant, dua spesies endemik di kepulauan tersebut mengalami peningkatan jumlah hingga menembus rekor.

Diketahui, Penguin Galapagos adalah salah satu spesies penguin terkecil di dunia, berukuran sekitar 35 sentimeter. Penguin ini menjadi satu-satunya yang hidup di daerah ekuator.

Sementara, Burung Cormorant atau Kormoran atau burung pecuk Galapagos adalah satu-satunya dari jenisnya yang kehilangan kemampuan terbang. Namun, spesies ini mengembangkan keterampilan menyelam.

Baca Juga: Awas, Banjir Dan Longsor Akibat Fenomena La Nina!

“Jumlah burung kormoran telah mencapai rekor, menurut data sejarah sejak tahun 1977, sedangkan jumlah penguin tertinggi sejak tahun 2006,” kata pernyataan resi dari Taman Nasional Galapagos, yang melakukan sensus tersebut, dikutip dari AFP.

Penelitian itu dilakukan oleh pihak Taman Nasional Galapagos dan Yayasan Charles Darwin, pada September, terhadap koloni utama di pulau Isabela dan Fernandina serta di pulau kecil Marielas. Kepulauan ini sendiri terletak sekitar 1.000 kilometer (625 mil) di lepas pantai Ekuador.

Berdasarkan sensus tersebut, populasi penguin Galapagos meningkat dari 1.451 pada 2019 menjadi 1.940 pada 2020.

Baca Juga: Misteri Alam, Ada Desa di China Bebas Nyamuk

Sementara, jumlah burung kormoran meningkat dari 1.914 menjadi 2.220 selama periode yang sama.

Paulo Proano, Menteri Lingkungan dan Air Ekuador, mengatakan hasil sensus mencerminkan “kondisi kesehatan populasi yang baik” dari burung-burung di kepulauan itu.

Soal penyebab peningakatan popuasi, pihak Taman Nasional mengaitkannya dengan fenomena iklim La Nina, yang membantu menyediakan lebih banyak makanan bagi burung.

Selain itu, pihak Taman Nasional menyebut faktr pandemi Virus Corona yang membuat penurunan angka wisatawan. Hal itu otomatis membuat gangguan pada area sarang menurun.

Diketahui, Kepulauan Galapagos sendiri menjadi laboratorium alam bagi ilmuwan Inggris Charles Darwin hingga melahirkan teori evolusi spesies.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles